BUDIDAYA IKAN
MUJAIR
( Tilapia
mossambica )
SEJARAH SINGKAT
Ikan mujair merupakan jenis ikan
konsumsi air tawar, bentuk badan pipih dengan warna abu-abu, coklat atau
hitam. Ikan ini berasal dari perairan Afrika dan pertama kali di Indonesia
ditemukan oleh bapak Mujair di muara sungai Serang pantai selatan Blitar Jawa
Timur pada tahun 1939. Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap
kadar garam/salinit as. Jenis ikan ini mempunyai kecepatan pertumbuhan yang
relatif lebih cepat, tetapi setelah dewasa percepatan pertumbuhannya akan
menurun. Panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah 40 cm.
SENTRA PERIKANAN
Sentra perikanan terdapat didaerah Jawa
Barat, Jawa Tengah, Sumatera,Kalimantan.
Klasifikasi ikan mujair adalah sebagai
berikut:
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Sub-ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Species : Oreochromis mossambicus
MANFAAT
Sebagai sumber penyediaan protein
hewani.
PERSYARATAN LOKASI
1) Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah
liat/lempung,tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang
besardan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
2) Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5%untuk
memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
3) Ikan mujair dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada padaketinggian
antara 150-1000 m dpl.
4) Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mujair harus bersih, tidak terlalu
keruhdan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
5) Ikan mujair dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungaiair
deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baikbagi
pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mujair. Debit air untuk kolamair tenang
8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam airderas debitnya 100
liter/menit/m3.
6) Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8.
7) Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.
PEDOMAN TEKNIS
BUDIDAYA
a. Penyiapan Sarana dan Peralatan
1) Kolam
Sarana berupa
kolam yang perlu disediakan dalam usaha budidaya ikanmujair tergantung dari
sistim pemeliharaannya (sistim 1 kolam, 2 kolam dlsb).
Adapun jenis kolam
yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan mujair antara lain:
a) Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan
Kolam ini berfungsi sebagai kolam
pemijahan, kolam sebaiknya berupakolam tanah yang luasnya 50-100 meter persegi
dan kepadatan kolam induk hanya 2 ekor/m2. Adapun syarat kolam pemijahan adalah
suhu airberkisar antara 20-22 derajat C; kedalaman air 40-60 cm; dasar kolam sebaiknya
berpasir.
b) Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
Luas kolam tidak
lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolamantara 30-50 cm. Kepadatan
sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan
antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.
c) Kolam pembesaran
Kolam pembesaran
berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari
kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam
pembesaran, yaitu:
o Kolam pembesaran tahap I berfungsi untuk memelihara benih ikanselepas dari
kolam pendederan. Kolam ini sebaiknya berjumlah antara2-4 buah dengan luas
maksimum 250-500 meter persegi/kolam.Pembesaran tahap I ini tidak dianjurkan
memakai kolam semen, sebabbenih ukuran ini memerlukan ruang yang luas. Setelah
benih menjadigelondongan kecil maka benih memasuki pembesaran tahap keduaatau
langsung dijual kepada pera petani.
o Kolam pembesaran tahap II berfungsi untuk memelihara benihgelondongan
besar. Kolam dapat berupa kolam tanah atau sawah.Keramba apung juga dapat
digunakan dengan mata jaring 1,25–1,5 cm.Jumlah penebaran pembesaran tahap II
sebaiknya tidak lebih dari 10ekor/meter persegi.
o Pembesaran tahap III berfungsi untuk membesarkan benih. Diperlukankolam
tanah antara 80-100 cm dengan luas 500-2.000 meter persegi.
d) Kolam/tempat pemberokan
Merupakan tempat
pembersihan ikan sebelum dipasarkan.
2) Peralatan
2) Peralatan
Alat-alat yang
biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan mujairdiantaranya adalah: jala,
waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk
maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala
kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi
disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.
Sedangkan
peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan mujair antara lain
adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm,
ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba
kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat
penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan
telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan
dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk
menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit
dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap
benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi
ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan
atau ikan konsumsi).
3)
Persiapan Media
Yang dimaksud
dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk pemeliharaan ikan,
terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam menyiapkan media
pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah pengeringan kolam selama beberapa
hari, lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak
25-200 gram/meter persegi, diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan
TSP masing-masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan
pupukbuatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10
gram/meter persegi.
b. Pembibitan
Untuk menyiapkan
bibit ikan mujair yang akan dipelihara, perlu diperhatikanhal-hal penyiapan
media pemeliharaan, pemilihan dan pemeliharaan induk,penetasan dan persyaratan
bibit, ciri-ciri bibit dan induk unggul.
1)
Pemilihan Induk
Ciri-ciri induk
bibit mujair yang unggul adalah sebagai berikut:
a) Mampu memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan kwalitasyang tinggi.
b) Pertumbuhannya sangat cepat.
c) Sangat responsif terhadap makanan buatan yang diberikan.
d) Resisten terhadap serangan hama, parasit dan penyakit.
e) Dapat hidup dan tumbuh baik pada lingkungan perairan yang relatif buruk.
f) Ukuran induk yang baik untuk dipijahkan yaitu 100 gram lebih perekornya.
Adapun ciri-ciri
untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:
Ø Betina
o Terdapat 3 buah lubang pada urogenetial yaitu: dubur, lubangpengeluaran
telur dan lubang urine.
o Ujung sirip berwarna kemerah-merahan pucat tidak jelas.
o Warna perut lebih putih.
o Warna dagu putih.
o Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.
Ø Jantan
o Pada alat urogenetial terdapat 2 buah lubang yaitu: anus dan lubangsperma
merangkap lubang urine.
o Ujung sirip berwarna kemerah-merahan terang dan jelas.
o Warna perut lebih gelap/kehitam-hitaman.
o Warna dagu kehitam-hitaman dan kemerah-merahan.
o Jika perut distriping mengeluarkan cairan.
2)
Sistim Pembibitan
Pembibitan ikan
mujair dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
a) Sistim satu kolam
Pada sistim ini
kolam pemijahan/pembenihan disatukan dengan kolampendederan/ pemeliharaan anak.
Setelah dilakukan persiapan mediapembibitan, tebarkan induk jantan dan betina
dengan perbandingan 1:2 atau 1:4 dengan jumlah kepadatan 2 pasang/10 meter
persegi. Pemanenan dilakukan setiap 2 minggu sekali.
b) Sistim dua kolam
Pada sistim ini
proses pemijahan dan pendederan dilakukan pada kolam terpisah, dengan
perbandingan luas kolam pemijahan dengan kolam pendederan adalah 1:2 atau 1:4.
Dasar kolam pendederan harus lebih rendah dari dasar kolam lainnya agar aliran
air cukup deras mengalir dari kolam pemijahan ke kolam pendederan. Pada pintu
kedua kolam tersebut dipasang saringan kasar agar hanya anak-anak ikan saja
yang dapat lewat. Jumlah dan kepadatan induk jantan dan betina yang disebarkan sama
dengan sistim satu kolam.
c) Sistim platform
Pada sistim ini
kolam dibagi dalam 4 bagian, yaitu kolam pertama sebagai tempat induk jantan
dan betina bertemu atau tempat pemijahan. Kolam kedua tempat induk betina
dimana disekat oleh kisi atau krei bambu dengan ukuran lubang-lubang sebesar
badan induk betina sehingga hanya induk betina yang dapat lolos ke kolam kedua
ini. Kolam ketiga merupakan temapt pelepasan larva dan temapat yang ke empat
adalah tempat pendederan. Persiapan media dan jumlah induk yang dilepas sama
dengan sistim yang pertama.
3) Pembenihan
Pemijahan dan
penetasan ikan mujair berlangsung sepanjang tahun pada kolam pemijahan dan
tidak memerlukan lingkungan pemijahan secara khusus. Hal yang perlu dilakukan
adalah penyiapan media pemeliharaan seperti pengerikan pengapuran dan pemupukan.
Ketinggian air di kolam dipertahankan sekitar 50 cm.
Untuk menambah
tingkat produkivitas dan kesuburan, maka diberikan makanan tambahan dengan
komposisi sebagai berikut: tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan dedak halus
sebesar 65%. Komposisi ransum ini digunakan dalam usaha budidaya ikan mujair
secara komersial. Dapat juga diberi makanan yang berupa pellet yang berkadar
protein 20-30% dengan dosis 2-3% dari berat populasi per hari, diberikan
sebanyak 2 kali/hari yaitu pada pagi dan sore hari.
Pemijahan akan
terjadi setelah induk jantan membuat lubang sarang yang berupa cekungan di
dasar kolam dengan garis tengah sekitar 10-35 cm. Begitu pembuatan sarang
pemijahan selesai, segera berlangsung proses pemijahan. Setelah proses
pembuahan selesai, maka telur-telur hasil pemijahan segera dikumpulkan oleh
induk betina ke dalam mulutnya untuk dierami hingga menetas. Pada saat tersebut
induk betina tidak aktif makan sehingga terlihat tubuhnya kurus. Telur akan
menetas setelah 3-5 hari pada suhu air sekitar 25-27 derajat C. Setelah sekitar
2 minggu sejak penetasan, induk betina baru melepaskan anak-anaknya, karena
telah mampu mencari makanan sendiri.
4)
Pemeliharaan Bibit
Pendederan atau
pemeliharaan anak ikan mujair dilakukan setelah telur-telur hasil pemijahan
menetas. Kegiatan ini dilakukan pada kolam pendederan yang sudah siap menerima
anak ikan dimana kolam tersebut dikeringkan terlebih dahulu serta dibersihkan
dari ikan-ikan liar. Kolam diberi kapur dan dipupuk sesuai ketentuan. Begitu
pula dengan pemberian pakan untuk bibitdiseuaikan dengan ketentuan.
Jumlah penebaran
dalam kolam pendederan tergantung dari ukuran benih ikan. Benih ikan ukuran 1-3
cm, jumlah penebarannya sekitar 30-50 ekor/meter persegi, ukuran 3-5 cm jumlah
penebarannya berkisar 5-10 ekor/meter persegi. Sedangkan anak ikan ukuran 5-8
cm jumlah penebarannya 2-5 ekor/meter persegi. Untuk benih yang ukuran 5-8 cm
ini, sebaiknya dilakukan secara monoseks kultur, karena pada ukuran tersebut benih
ikan sudah dapat dibedakan yang berjenis kelamin jantan atau betina.
c. Pembesaran
Pemeliharaan
pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupunmonokultur.
1) Polikultur
o ikan mujair 50%, ikan tawes 20%, dan mas 30%, atau
o ikan mujair 50%, ikan gurame 20% dan ikan mas 30%.
2) Monokultur
Pemeliharaan
sistem ini merupakan pemeliharaan terbaik dibandingkandengan polikultur dan
pada sistem ini dilakukan pemisahan antara induk jantan dan betina.
Pembesaran ikan
mujair pun dapat pula dilakukan di jaring apung, berupa Hapa berukuran 1 x 2 m
sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan
kedalaman kolam. Selain itu sawah yang sedang diberokan dapat dipergunakan pula
untuk pemijahan dan pemeliharaan benih ikan mujair. Sebelum digunakan petak
sawah diperdalam dahulu agar dapat menampung air sedalam 50-60 cm, dibuat parit
selebar 1-1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.
Pemupukan
Pemupukan kolam
bertujuan untuk meningkatkan dan produktivitas kolam,yaitu dengan cara
merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyakbanyaknya.Pupuk yang biasa
digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m2
Pemberian Pakan
Apabila tingkat
produkivitas dan kesuburan kolam sudah semakin berkurang, maka bisa diberikan
makanan tambahan dengan komposisi sebagai berikut: tepung ikan 25%, tepung
kopra 10% dan dedak halus sebesar 65%. Komposisi ransum ini digunakan dalam usaha
budidaya ikan munjair secara komersial. Dapat juga diberi makanan yang berupa
pellet yang berkadar protein 20-30% dengan dosis 2-3% dari berat populasi per
hari, diberikan sebanyak dua kali per hari yaitu pada pagi dan sore hari. Disamping
itu juga kondisi pakan dalam perairan tersebut sesuai dengan dosis atau
ketentuan yang ada. Yaitu selain pakan dari media dasar juga perlu diberi
makanan tambahan berupa hancuran pellet atau remah dengan dosis 10% dari berat
populasi per hari. Pemberiannya 2-3 kali/hari.
Pemeliharaan Kolam/Tambak
Dalam hal
pemeliharaan ikan mujair yang tidak boleh terabaikan adalah menjaga kondisi
perairan agar kualitas air cukup stabil dan bersih serta tidak tercemari/teracuni
oleh zat beracun.
d. Hama Dan Penyakit
Hama:
1) Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi
benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkanminyak tanah ke
permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
2) Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan
ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit diberantas;
hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
3 3) Kodok
Makan telur telur
ikan. Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menagkap dan
membuang hidup-hidup.
4) Ular
Menyerang benih
dan ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.
5) Lingsang
Memakan ikan pada
malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
6) Burung
Memakan benih yang
berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendalian:
diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberirumbai-rumbai atau
tali penghalang.
Penyakit
Secara umum
hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnyapenyakit dan hama pada
budidaya ikan mujair:
1) Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
2 ) Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
3) Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
4) Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu
pintupemasukan air.
5 ) Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
6) Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukansecara
hati-hati dan benar.
7) Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters)sebagai
pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.
e. Panen
Pemanenan ikan
mujair dapat dilakukan dengan cara: panen total dan panensebagian.
1) Panen sebagian atau panen selektif
Panen selektif
dilakukan tanpa pengeringan kolam, ikan yang akan dipanendipilih dengan ukuran
tertentu (untuk pemanenan benih). Ukuran benih yang akan dipanen (umur 1-1,5
bulan) tergantung dari permintaan konsumen, umumnya digolongkan untuk ukuran:
1-3 cm; 3-5 cm dan 5-8 cm.
Pemanenan
dilakukan dengan menggunakan waring yang di atasnya telah ditaburi umpan
(dedak). Ikan yang tidak terpilih (biasanya terluka akibat jaring), sebelum
dikembalikan ke kolam sebaiknya dipisahkan dan diberi obat dengan larutan
malachite green 0,5-1,0 ppm selama 1 jam.
2) Panen total
Umumnya panen
total dilakukan untuk menangkap/memanen ikan hasil pembesaran. Umumnya umur
ikan mujair yang dipanen berkisar antara 5 bulan dengan berat berkisar antara
30-45 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga
ketinggian air tinggal 10-20 cm. Petak pemanenan/petak penangkapan dibuat
seluas 1 m persegi di depan pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan
dalam penangkapan ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas
dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan secepatnya
dan hati-hati untuk menghindari lukanya ikan.
f. Pascapanen
Penanganan
pascapanen ikan mujair dapat dilakukan dengan cara penanganan ikan hidup maupun
ikan segar.
1) Penanganan ikan hidup
Adakalanya ikan
konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal
yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan
hidup, segar dan sehat antara lain:
o Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 0C.
o Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
o Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.
2) Penanganan ikan segar
Ikan segar mas
merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan
untuk mempertahankan kesegaran antara lain:
o Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
o Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.
o Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarakdekat
(2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengandaun
pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak danseng atau
fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggikotak maksimum 50 cm.
o Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C.Gunakan
es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandinganjumlah es dan
ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudianikan disusun di atas
lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan eslagi dan seterusnya.
Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikianjuga antara ikan dengan
penutup kotak.
Sedangkan hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pananganan benih adalah sebagai berikut:
o Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dantidak
cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantongplastik (sistem
tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
o Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama danpenyakit
serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan airsumur yang telah
diaerasi semalam.
o Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari.Gunakan
tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan denganaerasi yang baik.
Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 matau 2 m x 0,5 m. Dengan
ukuran tersebut, bak pemberokan dapatmenampung benih ikan mas sejumlah
5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus
disesuaikan dengan ukuranbenihnya.
Berdasarkan lama/jarak
pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagimenjadi dua bagian, yaitu:
1) Sistem terbuka
Dilakukan untuk
mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidakmemerlukan waktu yang lama. Alat
pengangkut berupa keramba. Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan
dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.
2) Sistem tertutup
Dilakukan untuk
pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam,
menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5
liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih
ikan yang diangkut dengan kantong plastik: (1) masukkan air bersih ke dalam kantong
plastik kemudian benih; (3) hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke
permukaan air; (3) alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik
sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:1); (4) kantong plastik lalu
diikat. (5) kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau
ditidurkan. Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m
dapat diisi 2 buah kantong plastik.
Beberapa hal yang
perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai
berikut:
§
Siapkan larutan
tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam10 liter air
bersih).
§
Buka kantong plastik,
tambahkan air bersih yang berasal dari kolamsetempat sedikit demi sedikit agar
perubahan suhu air dalam kantong plastikterjadi perlahan-lahan.
§
Pindahkan benih ikan ke
waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2menit.
§
Masukan benih ikan ke
dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokanbenih ikan diberi pakan secukupnya.
Selain itu, dilakukan pengobatandengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari
berturut-turut. Selain tetrsikli dapatjuga digunakan obat lain seperti KMNO4
sebanyak 20 ppm atau formalinsebanyak 4% selama 3-5 menit.
§
Setelah 1 minggu
dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.
ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
a. Analisis Usaha Budidaya Secara Sederhana
Perkiraan analisis
usaha budidaya pembenihan ikan mujair selama 1 bulanpada tahun 1999 di daerah
Jawa Tengah adalah sebagai berikut:
1) Biaya produksi
a. Sewa kolam Rp. 120.000,-
b. Benih ikan mujair 4000 ekor, @ Rp.150,- Rp. 600.000,-
c. Pakan
Dedak 8 karung @ Rp.800,- Rp. 6.400,-
d. Obat dan pupuk
- Kotoran ayam 4 karung, @ Rp.7.000,- Rp. 28.000,-
- Urea dan TSP 10 kg, @ Rp.1.800,- Rp. 18.000,-
- Kapur 30 kg, @ Rp. 1.200,- Rp. 36.000,-
e. Peralatan Rp. 96.000,-
f. Tenaga kerja 1 orang @ Rp. 7000,- Rp. 210.000,-
g. Biaya tak terduga 10% Rp. 111.440,-
Jumlah biaya
produksi Rp.1.225.840,-
2) Pendapatan benih ikan 85%,4000 ekor @ Rp.550,- Rp.1.870.000,-
3) Keuntungan Rp. 644.160,-
4) Parameter kelayakan usaha
B/C ratio 11,52
Gambaran Peluang Agribisnis
Dengan adanya luas perairan umum di
Indonesia yang terdiri dari sungai, rawa,danau alam dan buatan seluas hampir
mendekati 13 juta ha merupakan potensialam yang sangat baik bagi pengembangan
usaha perikanan di Indonesia. Disamping itu banyak potensi pendukung lainnya
yang dilaksanakan oleh pemerintah dan swasta dalam hal permodalan, program
penelitian dalam hal pembenihan, penanganan penyakit dan hama dan penanganan
pasca panen, penanganan budidaya serta adanya kemudahan dalam hal periizinan
import. Walaupun permintaan di tingkal pasaran lokal akan ikan mujair dan ikan
air tawar lainnya selalu mengalami pasang surut, namun dilihat dari jumlah
hasil penjualan secara rata-rata selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Apabila pasaran lokal ikan mujair mengalami kelesuan, maka akan sangat berpengaruh
terhadap harga jual baik di tingkat petani maupun di tingkat grosir di pasar
ikan. Selain itu penjualan benih ikan mujair boleh dikatakan hampir tak ada
masalah, prospeknya cukup baik. Selain adanya potensi pendukung dan faktor
permintaan komoditi perikanan untuk pasaran lokal, maka sektor perikanan
merupakan salah satu peluang usaha bisnis yang cerah.
KEPUSTAKAAN
1) Sugiarti, Ir. 1988. Teknik Pembenihan Ikan Mujair dan Nila
Penerbitan CV Simpleks (Anggota IKAPI) Jakarta.
2) Rahardi, F. 1993. Kristiawati,
Regina. Nazaruddin. Agribisnis Perikanan,
Penerbit Swadaya, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar