Rabu, 25 Oktober 2017

KOLAM TERPAL
ALTERNATIF PEMELIHARAAN IKAN

Sistem budidaya ikan di kolam terpal merupakan salah satu inovasi dalam pengembangan budidaya ikan. Saat ini kolam terpal telah digunakan untuk budidaya berbagai jenis ikan seperti lele, gurami, nila, patin, bawal, dsb.

A. KEUNGGULAN KOLAM TERPAL
Budidaya ikan di kolam terpal memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
1.             Dapat diterapkan di lahan terbatas
2.             Dapat diterapkan di lahan atau tanah porous
3.             Dapat diterapkan di daerah sulit air
4.             Pembuatannya praktis
5.             Waktu produksi lebih singkat
6.             Ikan-ikan yang dibudidayakan tidak berbau lumpur
7.             Sintasan atau kelangsungan hidup ikan lebih tinggi
8.             Padat penebaran lebih tinggi
9.             Pertumbuhan ikan lebih cepat
10.           Biaya pembutannya lebih murah

Kolam terpal dapat diterapkan untuk kegiatan pembenihan, pendederan, hingga pembesaran untuk menghasilkan ikan konsumsi dan induk. Dengan adanya teknologi kolam terpal maka budidaya ikan tidak lagi terpusat pada lahan ideal yang mempunyai sumber air melimpah, tetapi dapat juga dilakukan di daerah tandus dan sulit air. Teknologi kolam terpal juga dapat diterapkan di lahan sempit dan terbatas sehingga budidaya ikan juga dapat dilakukan masyarakat kota.

B. IKAN-IKAN YANG COCOK
 Prinsipnya semua ikan dan biota air tawar lainnya dapat dipelihara di kolam terpal, namun hanya ikan tertentu yang cocok untuk dipelihara yaitu ikan-ikan yang dapat bertahan hidup pada perairan yang minim oksigen dan ikan–ikan yang mampu menghirup oksigen langsung dari udara sehingga dalam pemeliharaannya tidak banyak membutuhkan penggantian air dan biaya operasional aerator untuk memasok oksigen.
Sebaliknya bila kolam terpal digunakan untuk memelihara ikan selain jenis ikan di atas maka akan dibutuhkan biaya yang lebih besar khususnya penggantian air dan pengoperasian aerator, kecuali bila kolam terpal dibangun di daerah dengan pasokan air yang cukup besar atau komoditas yang dibudidayakan adalah spesies yang bernilai ekonomi tinggi.
Dengan demikian, ada dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih komoditas yang hendak dikembangkan di kolam terpal. Pertama, pertimbangan biologis terkait dengan kemampuan biota tersebut dalam beradaptasi dengan lingkungan kolam terpal. Kedua, pertimbangan ekonomis terkait dengan harga dan pasar biota tersebut.

LOKASI UNTUK KOLAM TERPAL

Kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air merupakan faktor utama untuk pemilihan lokasi budidaya ikan. Pada budidaya ikan di kolam terpal kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air meskipun tetap merupakan faktor penting tetapi tidak menjadi faktor pembatas.
Pemanfaatan lahan sempit atau kritis untuk pembangunan kolam terpal perlu memperhatikan faktor teknis maupun faktor sosial ekonomis.

A.      PERTIMBANGAN TEKNIS
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membangun kolam terpal antara lain:
1.             Sumber air untuk mengisi kolam
2.             Ketinggian lokasi
Ketinggian yang sesuai untuk budidaya beberapa jenis ikan
Jenis Ikan
Ketinggian (m dpl)
Bawal
Belut
Betok
Gabus
Gurami
Lele
Nila
Mujair
Patin
Sepat
Tambakan
Toman
100 – 800
50 – 700
0 – 700
0 – 700
0 – 800
0 – 700
0 – 500
0 – 500
50 – 800
0 – 800
50 – 700
0 – 700

3.             Ukuran ikan
4.             Dasar tanah untuk peletakan kolam terpal harus rata
5.             Penanganan limbah air kolam

B.       PERTIMBANGAN SOSIAL EKONOMIS
Pengembangan budidaya ikan di kolam terpal juga perlu mempertimbangkan faktor sosial ekonomi diantaranya:
1.             Bukan lokasi sengketa
2.             Dekat dengan daerah pengembangan budidaya ikan
3.             Tersedia sarana dan prasarana tranportasi
4.             Adanya alat dan bahan di sekitar lokasi
5.             Pasar cukup terbuka untuk menampung produksi
6.             Lokasi aman dari gangguan hewan liar maupun manusia (pencurian)
7.             Adanya sumber energi listrik untuk penerangan dan kebutuhan lainnya
8.             Adanya dukungan dari pihak-pihak terkait
PEMBUATAN KOLAM TERPAL

Kolam terpal adalah kolam yang keseluruhan bentuknya dari bagian dasar hingga dindingnya menggunakan bahan utama berupa terpal. Selain dapat berbentuk seperti kolam tanah atau kolam tembok, kolam terpal juga bisa berbentuk bak dengan sokongan kerangka bambu, kayu, atau besi.

A.      JENIS KOLAM TERPAL
Berdasarkan peletakannya, kolam terpal terdiri atas kolam terpal di atas permukaan tanah dan kolam terpal di bawah permukaan tanah. Suhu air kolam terpal yang dibangun di bawah permukaan tanah lebih stabil.
Berdasarkan bahan dan cara pembuatannya, terutama untuk dinding atau kerangka kolam, dikenal beberapa jenis kolam terpal, yaitu:

a.      kolam terpal dengan kerangka bambu / kayu / besi
b.      kolam terpal dengan dinding batako atau batu bata
c.      kolam terpal dinding tanah
d.      kolam beton atau kolam tanah berlapis terpal

B.      BAHAN DAN ALAT UNTUK MEMBUAT KOLAM TERPAL
Beberapa bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membuat kolam terpal adalah sbb:
1.             Plastik Terpal
2.             Kayu/Bambu/Pipa Besi
3.             Papan
4.             Pipa Paralon
5.             Paku/Kawat/Tali
6.             Alat Kerja

C.      MEMBUAT KOLAM TERPAL
Beberapa teknik pembuatan kolam terpal adalah sebagai berikut:
1.     Kolam Terpal dengan Kerangka Bambu / Kayu
a.       Persiapkan lahan dengan membersihkan dan meratakannya.
b.      Perataan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan pelepah pisang atau sekam padi. Pelepah pisang atau sekam padi juga digunakan sekalipun tanahnya rata dengan ketebalan ± 10 cm.
c.       Tancapkan tonggak/tiang bambu/kayu di setiap sudut kolam. Jika kolam terpal yang akan dibangun lebih dari satu petak, atur tata letaknya agar terlihat rapi.
d.      Untuk membuat kerangka, bambu atau kayu dipotong-potong sesuai ukuran kolam yang akan dibuat. Untuk menyatukan kerangka ke tiang, dilakukan dengan menggunakan paku atau diikat menggunakan tali/kawat.
e.        Untuk membuat dinding bisa menggunakan bambu, kayu, atau papan.
f.        Jika kerangka sudah terbentuk, perlu diatur kemiringan dasar kolam ke salah satu sisi dan dipasangi pipa paralon sebagai saluran pembuangan.
g.        Setelah kerangka kolam terpal selesai, langkah selanjutnya adalah memasang plastik terpal sesuai ukuran kolam. Untuk kolam ukuran 3 x 5 x 0,5 m digunakan terpal 4 x 6 m.
h.        Di salah satu sudut yang telah diatur kemiringannya dan sudah dipasang saluran pembuangan, terpal disobek sedikit dengan mengguntingnya berbentuk bintang agar bisa dipasangi bengkokan pipa (knee) dan paralon ke arah vertikal.
i.         Kolam kemudian diisi air dan diperiksa untuk memastikan bahwa kolam telah kokoh dan tidak bocor.
2.             Kolam Terpal dengan Dinding Tanah
a.        Persiapkan lahan dengan membersihkan dan meratakannya.
b.        Jika ingin membuat kolam terpal 3 x 5 x 0,5 m lakukan penggalian 20 – 30 cm. Rapikan penggalian, diatur kemiringan dasar kolam, dan bentuk pematang.
c.        Jika kolam sudah terbentuk, pasang pipa paralon di dasar kolam pada kemiringan terendah sebagai saluran pembuangan.
d.        Selanjutnya plastik terpal berukuran 4 x 6 m siap dipasang. Di salah satu sudut yang telah diatur kemiringannya dan sudah dipasang saluran pembuangan, terpal disobek sedikit dengan mengguntingnya berbentuk bintang agar bisa dipasangi bengkokan pipa (knee) dan paralon ke arah vertikal. Bagian atas terpal dapat dijepit atau ditimbun dengan tanah agar posisinya tidak berubah.
e.        Kolam kemudian diisi air dan diperiksa untuk memastikan bahwa kolam telah kokoh dan tidak bocor.

Kelebihan dan kekurangan bentuk kolam terpal

No
Bentuk kolam terpal
Kelebihan
Kekurangan
1
Kolam terpal di atas permukaan tanah
·      Praktis dan lebih mudah dibuat
·      Investasi kecil
·      Tidak mudah terkena banjir
·      Mudah dikeringkan dan dibersihkan
·      Mudah disifon untuk mengeluarkan timbunan sisa pakan dan kotoran yang ada di dasar kolam
·      Mudah dipanen
·      Mudah dipindahkan
·      Suhu kurang stabil
·      Bila tidak kokoh / kuat bisa jebol
2
Kolam terpal di bawah permukaan tanah
·      Lebih kuat
·      Tidak mudah rusak
·      Lebih mudah dalam mengisi air
·      Suhu lebih stabil
·      Mudah terkena banjir
·      Sulit membuat saluran pembuangannya
·      Sulit dikeringkan
·      Praktis dan lebih mudah dibuat
·      Sulit disifon untuk mengeluarkan timbunan sisa pakan dan kotoran yang ada di dasar kolam
·      Investasi lebih besar
·      Sulit dipanen
·      Sulit dipindahkan

Kelebihan dan kekurangan bahan kolam terpal
No
Bahan kolam terpal
Kelebihan
Kekurangan
1
Kolam terpal dengan kerangka bambu atau kayu
·      Mudah dibuat dan praktis
·      Biaya pembuatan lebih murah
·      Dapat dibangun di lahan sempit
·      Mudah dipindahkan
·      Mudah dibongkar
·      Mudah dipanen
·      Mudah dibersihan dan dikeringkan
·      Jika tidak kokoh / kuat mudah jebol
·      Tidak tahan lama terutama di daerah rayap
2
Kolam terpal dengan kerangka besi atau pipa ledeng
·      Relatif praktis
·      Dapat dibangun di lahan sempit
·      Mudah dipindahkan
·      Mudah dibongkar
·      Lebih kokoh / kuat
·      Tahan lama
·      Mudah dipanen
·      Mudah dibersihkan dan dikeringkan

·      Biaya relatif mahal
·      Relatif sulit dibuat
·      Bila berkarat maka dapat merusak terpal
3
Kolam terpal dengan dinding batako
·      Mudah dibuat dan praktis
·      Mudah dipindahkan
·      Mudah dibongkar
·      Relatif tahan lama
·      Mudah dipanen
·      Mudah dibersihkan dan dikeringkan
·      Mudah jebol
·      Sela-sela batako dapat menjadi tempat persembunyian berbagai hewan-hewan kecil yang mungin akan merusak terpal
·      Dibutuhkan banyak batako
·      Relatif mahal
4
Kolam terpal dengan dinding tanah
·      Kolam lebih kuat, tidak mudah rusak
·      Lebih mudah diisi air
·      Suhu air lebih stabil
·      Mudah terkena banjir
·      Lebih sulit untuk membuat saluran pembuangan, terutama bila kolam ada di bawah permukaan tanah
·      Rawan predator
·      Relatif sulit dipanen
·      Relatif sulit dibersihkan dan dikeringkan
·      Relatif mahal
5
Kolam beton atau kolam tanah berlapis terpal
·      Lebih kuat, tidak mudah rusak
·      Lebih mudah diisi air
·      Suhu air lebih stabil
·      Mudah terkena banjir
·      Lebih sulit untuk membuat saluran pembuangan, terutama bila kolam ada di bawah permukaan tanah
·      Rawan predator
·      Relatif sulit dipanen
·      Relatif sulit dibersihkan dan dikeringkan
·      Relatif mahal


Tidak ada komentar:

Posting Komentar