Senin, 02 Oktober 2017

TANAMAN UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT IKAN

Banyak cara untuk menjaga kualitas air. Pengelolaan secara baik menjaga kualitas air agar tetap setabil. Misalnya mengganti air sekitar sepertiga volume air setiap hari akan membuat air terjaga kualitasnya. Memberikan pakan tepat dosis, mengatur kepadatan tebar dan mencegah masuknya polutan juga akan mencegah timbulnya masalah kualitas air. Dengan demikian bibit penyakit tidak akan masuk.
Cara lain untuk meningkatkan kualitas air, yaitu dengan penggunaan tanaman. Banyak jenis tanaman yang bisa dipakai untuk ikan. Kandungan kimia yang terkandung didalam ditanaman selain untuk meningkatkan kualitas air, juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan, mengobati penyakit, dan membunuh predator atau pesaing ikan dikolam.    Oleh karena itu, bila tanaman itu bisa dikelola sebagai pestisida dapat membantu masyarakat pembudidaya untuk mengembangkan pengendalian yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya setempat yang terdapat dilingkungannya. Ada berbagai jenis tanaman yang bermanfaat bagi kehidupan ikan, seperti menjaga kualitas air, meningkatkan kekebalan ikan, mengobati penyakit ikan, dan membunuh predator.


A.      Tanaman untuk meningkatkan kualitas air
Air merupakan media yang sangat vital untuk kehidupan ikan. Pasokan  air yang memadai dapat membantu proses budidaya ikan. Selain itu, air merupakan kunci keberhasilan budidaya. Oleh karena itu, air harus terjaga kualitasnya. Barbagai cara yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas air, seperti pemupukan. Dengan teknik seperti ini fitoplankton dan zooplankton tumbuh subur. Beberapa tanaman yang dapat dipakai dalam peningkatan kualitas air diantaranya adalah :

  1. Lampesan (Scullaria discolor)
a.    Deskripsi
Lampesan merupakan tumbuhan herba tanaman yang hidup pada ketinggian antara    500-2400 m dpl dengan tinggi mencapai 10-120 m. Tanaman ini tumbuh tegak dalam hutan dan tepi jalan. Batang bulat berbulu halus dan bercabang. Daun tunggal, tepi bergigi, ujung runcing, pangkal membulat dan tumpul, panjang 3-4 cm, lebar 1-1,25 cm, pertulangan daun menyirip, tangkai pendek, berwarna hijau, serta letak daun berhadapan dan bersilang.
b.    Kandungan Kimia
Daun mengandung saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri.
c.    Bagian yang digunakan
Daun dan batang
d.   Aplikasi
Daun dan batang tanaman ini bisa meningkatkan kualitas air. Bagian yang terpenting untuk meningkatkan kualitas air adalah kulit batang. Caranya, potong tanaman ini sebanyak 60 kg untuk kolam seluas 100 m2, lalu dijemur lebih kurang enam jam hingga layu, setelah itu masukkan tanaman lampesan kekolam selama 3-4 hari. Batang akan hancur sampai tersisa bagian kayu yang keras.
Dengan pemberian lampesan, air akan berubah berwarna kehijau-hijauan dan menumbuhkan fitoplankton dan zooplankton . Tanaman ini sangat cocok diaplikasikan ketika pendederan ikan, terutama ikan gurami seukuran biji oyong sampai daun kelor.
Tanaman lampesan ini juga berfungsi menurunkan pH airnya mencapai angka 6. Derajat basa air yang terlalu tinggi tersebut akan berakibat buruk pada pertumbuhan ikan, seperti nafsu makan menurun. Oleh karena itu, sebelum ikan dimasukkan sebaiknya air diberi tanaman lampesan

  1. PISANG
a.                   Deskripsi
Pisang merupakan semak atau pohon menahun, berumpun, dan tinggi mencapai 3-8 m. batang semu, berpelepah, dan coklat kehitaman. Sementara daun tunggal, lanset memanjang, mudah koyak, panjang 1,5-3 m lebar 30-70 cm, pada permukaan bawah berlilin, dan berwarna hijau. Bunga majemuk, berumah satu dan berbentuk tandan. Panjang tangkai bunga 50-150 cm dengan daun penumpu berjejal tersusun seperti sepiral, sedangkan daun pelindung berwarna merah, berlilin, dan mudah rontok. Sementara mahkota bunga berbentuk segitiga dengan berwarna putih kekuningan. Buah buni, bulat panjang, tersusun seperti sisir, dua baris, dan berwarna hijau. Sementara biji buah kecil, dan berwarna hitam. Akar serabut, agak tebal, dan berwarna putih kotor.
  1. Kandungan Kimia
Buah dan pelepah mengandung saponin dan alkoloid. Buah juga mengandung tanin, sedangkan pelepah mengandung polifenol.
  1. Bagian yang digunakan
Inti batang semu dan bonggol
  1. Aplikasi
Pisang berfaedah menurunkan pH air. Menurut pengalaman peternak ikan, bonggo; pisang sangat bagus untuk menurunkan pH air. Bagian tanaman pisang yang berfungsi menurunkan pH air adalah getah yang keluar dari batang dan bonggol. Reaksinya cepat sekali. Caranya ambil batang pisang berikut bonggolnya. Untuk luas kolam berukuran 24 m2 digunakan 30 kg batang pisang. Cacah bonggol dan batang seukuran 1-2 cm agar tidak mudah busuk. Selanjutnya cacahan direndam sehari, lalu diambil lagi.
Pisang juga bisa dipakai untuk media pakan alami. Caranya, batang pisang dipotong-potong agak besar, lalu dimasukkan ke kolam. Lebih baik batang pisang yang digunakan sudah busuk. Biasanya dibatang tersebut akan tumbuh jasad renik atau cacing yang merupakan pakan ikan yang baik.

  1. KETAPANG (Terminalia cattapa)
  1. Deskripsi
Pohon ketapang merupakan penghuni asli hutan tropis dataran Asia sampai Australia Utara dan Polinesia. Di Indonesia famili Combretaceae ini ditemukan dipinggir laut dan muara sungai, terutama ditempat berpasir atau berkarang ditepi pantai sampai ketinggian 5 m dpl. Namun, tanaman ini juga mampu hidup diketinggian hingga 800 m dpl. Ketapang dapat tumbuh hingga 40 m dengan diameter batang 2 m. Ujung daun membulat atau sedikit lancip. Daun  tersusun dalam spiral dan menggerombol pada ujung batang. Daun tua yang gugur berwarna merah sebelum jatuh ke tanah.
  1. Kandungan kimia
Daun mengandung tanin yang bersifat astrigen yang mengerutkan kulit
  1. Bagian yang digunakan
Daun, batang dan akar.
  1. Aplikasi
Daun ketapang sebaiknya dijemur terlebih dahulu selama enam jam agar layu. Setelah itu, daun ketapang dimasukkan dekolam selama 2-3 hari tanpa dipotong kecil-kecil. Dengan pemberian daun ketapang maka air akan berwarna coklat dan kehijauan. Daun ini berfungsi menuarunkan pH air. Kenaikan pH air bisa disebabkan oleh penumpukan bahan organik. Nilai pH air yang mencapai angka 8-9 terlalu tinggi sehingga berakibat buruk pada pertumbuhan ikan, seperti nafsu makan ikan menurun. Oleh karena itu, sebelum ikan dimasukkan sebaiknya air kolam diberi daun ketapang.
  1. ECENG GONDOK ( Einhhornia crassipes)
  1. Deskripsi
Eceng gondok merupakan tumbuhan yang mengambang diperairan dangkal dan mengakar dalam tanah. Tumbuhan tersebut bertunas dipangkal ketiak yang menjadi tanaman baru dan mudah terlepas dari induknya untuk hidup sendiri. Tumbuhan asal Brazil ini didatangkan sebagai tanaman hias. Namun, karena berkembang luar biasa cepat menjadikannya sebagai gulma umum dan sangat menyusahkan dibeberapa daerah dengan menutupi perairan.
  1. Kandungan Kimia
  2. Bagian yang digunakan
Seluruh tanaman
  1. Aplikasi
Tanaman Eceng gondok bisa memperbaiki kualitas air karena menyerap polutan atau racun. Caranya, eceng gondok tersebut dimasukkan sebanyak sepertiga bagian kolam.             Bila jumlah populasi eceng gondok sudah terlalu padat, segera pindahkan kelokasi lain. Penggunaan tanaman ini digunakan agar larva ikan terisolasi dari predator. Hapa tersebut dipasang ditengah kolam yang diberi pembatas dari strimin halus. Ujung-ujung hapa diikat dan diberi beban agar dasar hapa tenggelam. Penurunan kualitas air dapat terjadi akibat air kolam tercemar pakan ikan. Pakan tersebut diberikan kebibit ikan seukuran biji oyong sehingga pasti tersisa dan menyangkut dijaring. Sisa pakan tersebut lama kelamaan menumpuk dan membusuk.
Tanaman ini bisa dimasukkan kekolam pemeliharaan lele dibelakang rumah yang terkena air sabun atau buangan limbah rumah tangga. Akar eceng gondok sebanyak dua pertiga bagian kolam. Akan lebih baik jika kolam yang diberi eceng gondok dibuat terpisah sehingga air sudah bersih ketika masuk kolam pemeliharaan. Fungsi lain dari eceng gondok yaitu sebagai penempel telur ikan. Induk biasanya melakukan pemijahan dibawah eceng gondok. Ditempat itu banyak ditemukan jasad renik yang merupakan pakan alami ikan. Selain itu, anak ikan akan merasa aman dan nyaman berlindung dibawah eceng gondok ketika hujan tiba.

  1. PADI (Oryza sativa)
  1. Deskripsi
Padi merupakan tanaman musiman dengan tinggi antara 0,8-1 m. tanaman ini banyak dibudidayakan dibedengan basah atau kering. Daun dan batang kasap, berongga dan berwarna kuning atau hijau. Buliran-bulirannya terhimpun menjadi malai- malai besar.
  1. Kandungan kimia
  2. Bagian yang digunakan
Seluruh batang tanaman
  1. Aplikasi
Tanaman ini ternyata sangat bagus untuk menumbuhkan plankton. Cara penggunaannya untuk meningkatkan kualitas air yaitu, jerami diambil sebanyak 5 kg, lalu dijemur selama       lima hari sampai kering. Selanjutnya, jerami diikat menjadi beberapa bagian dan masukkan beberapa pojok kolam. Setelah seminggu, jerami akan membusuk. Bila jerami diangkat maka akan menjumpai jasad renik yang merupakan pakan alami. Usahakan perendaman jerami tidak terlalu lama sebab air akan berbau masam dan dapat dijadikan tempat berlindung ucrit predator anak ikan.

  1. TANAMAN UNTUK MENINGKATKAN KEKEBALAN IKAN
Ikan sehat mempunyai kemampuan untuk menangkal penyakit. Sistem kekebalan tergantung dari jumlah sel darah putih untuk membunuh bakteri. Peningkatan kekebalan tubuh ikan dengan cara vaksinasi. Namun, substansi yang dipakai unatuk memvaksinasikan terkadang sulit diperoleh. Pembudidaya tidak perlu bingung karena tanaman dapat meningkatkan kekebalan ikan. Tanaman yang dimakan secara alami akan membentuk sistem kekebalan. Tanaman meningkatkan daya tahan tubuh ikan adalah sebagai berikut.

  1. Ubi Jalar (Ipoomea batatas poir)
  1. Deskripsi
Ubi jalar merupakan tanaman herba semusim dengan panjang batang 5 m dan berakar tunggang berwarna putih. Batang bulat, bercabang lunak, bergetah, beruas, tiap buku              bisa tumbuh akar, membentuk umbi, dan berwarna hijau pucat. Sementara daun tunggal, panjang 4-14 cm, lebar 4-11 cm, berwarna hijau, bertangkai, bulat, ujung runcing, tepi rata, pangkal rompang, dan pertulangan menyirip.
Bunga ubi jalar majemuk diketiak daun, berwarna hijau, berbentuk terompet, dan kelopak berbentuk lonceng yang bertajuk lima buah. Sementara mahkota berbentuk corong, panjang      3-4,5 cm, dan berwarna putih. Benang sari terdiri dari lima yang melekat pada mahkota, sedangkan putik berbentuk benang dengan kepala putik kecil berwarna putih. Buah berbentuk kotak, bulat telur, dan beruang dua sampai empat. Saat masih muda, buah berwarna hijau, tetapi setelah tua hitam. Biji buah kecil dengan diameter 1 mm dan berwarna putih kotor.
  1. Kandungan kimia
Daun dan akar mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol
  1. Bagian yang digunakan
Daun
  1. Aplikasi
Tanaman ini ternyata sangat bagus untuk pakan ikan karena menambah nafsu makan ikan dan kekebalan terhadap penyakit. Hampir semua jenis ikan herbivora, seperti tawes, nila, dan gurami menyukai daun ubi jalar. Cara pemberian berdasarkan bobot ikan total. Setiap 100 kg bobot ikan diberi 30 kg daun ubi jalar. Daun dan tangkainya sangat tepat bila diberikan pada saat pergantian musim. Ketika itu penyakit seringkali dijumpai menyerang ikan. Dengan pemberian daun ubi jalar secara teratur, ikan dipastikan selamat dari serangan penyakit.
Daun ubi jalar juga dapat digunakan untuk mencegah stres ikan saat pengangkutan keluar kota. Caranya, benih ikan seukuran daun kelor sebanyak 300 ekor dimasukkan kedalam jerigen. Kemudian, kedalam jerigen dimasukkan daun ubi jalar kira-kira 20 lembar yang sudah diremas-remas hingga keluar cairan berwarna hijau dan berlendir. Ampas tidak perlu diangkat. Namun, bila memakai kantong plastik, sebaiknya daun ubi jalar diremas-remas diwadah tersendiri. Setelah itu, cairannya disaring dan dimasukkan keair dalam kantong plastik. Dengan cara itu ikan akan selamat sampai tujuan.

  1. PEPAYA (Carica papaya L)
  1. Deskripsi
Tanaman pepaya berupa perdu setinggi 10 m. Batang tidak berkayu, silindris, berongga, putih kotor. Pepaya berakar tunggang, bercabang, bulat, putih kekuningan. Sementara daunnya termasuk daun tunggal, diameter 25-75 cm, berbentuk bulat, berujung runcing, pangkal bertoreh, tepi bergigi, pertulangan menjari, panjang tangkai 25-100 cm, dan berwarna hijau.
Bunga pepaya tunggal berbentuk bintang, terletak diketiak daun, dan berkelamin satu atau berumah dua. Bunga jantan terletak pada tandan serupa malai, berkelopak kecil, kepala sari bertangkai pendek atau duduk, dan berwarna kuning. Mahkota berbentuk terompet dengan tepi bertajuk lima, bertabung panjang, dan berwarna putih kekuningan.
Buah buni berbentuk bulat memanjang dan berdaging. Saat  masih muda buah berwarna hijau dan setelah tua jingga. Biji berbentuk bulat atau bulat memanjang, berukuran kecil, dan bagian luar dibungkus selaput berisi cairan. Biji yang masih muda berwarna putih, setelah tua hitam.
  1. Kandungan Kimia
Daun, akar, dan kulit batang mengandung alkoloid, saponin, dan flavonoid. Daun dan akar juga mengandung polifenol, sedangkan biji mengandung saponin.
  1. Bagian yang digunakan
Daun dan batang



  1. Aplikasi
Daun dapat dimanfaatkan untuk pakan ikan dengan dosis 15 kg per 100 kg bobot ikan. Gurami sangat menyukai daun ini dibanding yang lain. Daun cukup ditebar secara merata dikolam. Hanya tempo sejam saja daun sudah habis sampai tersisa tulang daun.
Batang juga bisa dijadikan sebagai pakan. Caranya, ambil batang lalu potong sepanjang 30 cm. Batang itu dimasukkan kekolam. Menurut pengalaman pembudidaya ternyata daun pepaya mampu meningkatkan fekunditas telur sehingga cocok diberikan untuk induk. Dengan pemberian secara teratur, gonad cepat masak. Jumlah telurpun meningkat 10%.
            Daun juga bisa dipakai sebagai obat stress selama transpotasi. Caranya, ambil dua lembar daun, lalu diremas-remas dijerigen, setelah itu, bibit ikan baru dimasukkan. Densitas ikan juga diatur jangan terlalu padat. Bila memakai kantong plastikm sebaiknya ampas dibuang.

  1. Bandotan (Ageratum conyzoides L)
a.    Deskripsi
Bandotan merupakan tumbuhan herba setahun yang tingginya mencapai 10-120 cm. tanaman ini tumbuh tegak. Batang bulat berambut panjang dan bercabang. Daun tunggal, berwarna hijau, berbentuk bulat telur dengan tepi bergerigi, ujung runcing , pangkal membulat, tumpul dan pertulangan menyirip, dan letak daun berhadapan serta menyilang. Selain itu daun berukuran panjang berukuran 3-4 cm serta lebar 1-1,25 cm dan bertangkai pendek. Sementara bandotan berakar tunggang berwarna putih dan kotor.
Bunga mejemuk terletak diketiak daun dengan panjang 6-8 mm, berwarna putih dan ungu, bonggol menyatu menjadi karangan, dan malai berbentuk rata. Tangkai bunga berambut, sedangkan kelopak berbulu. Buah bulat panjang berwarna hitam dengan biji kecil berwarna hitam.
Di Sumatra tanaman ini disebut bandotan, Babandotan (Sunda), Bandotan (Jawa), dan Des Bedusan (Madura). Denus ageratum ini dapat tumbuh dilingkungan hingga ketinggian 2100 m dpl, diladang tandus, padang rumput, pinggir jalan, dan kebun.
b.    Kandungan kimia
Batang dan bunga mengandung saponin, plafonoid, polifenol. Daunnya mengandung minyak atsiri.
c.    Bagian yang digunakan
Daun dan batang
  1. Aplikasi
Daunnya berkhasiat sebagai pakan ikan. Tawes dan gurami menyukai tanaman ini. Cara pemberian berdasarkan bobot ikan atotal. Setiap 100 kg bobot ikan diberi 30 kg daun bandotan. Caranya tanaman ditebarkan diseluruh kolam secara merata. Tanaman ini sangat tepat bila diberikan menjelang musim dingin karena itu sering kali dijumpai penyakit penyerang ikan.
Daun bandotan juga bisa dipakai sebagai obat stress selama transportasi. Caranya, ambil 20 lembar daun, lalu diremas-remas dijerigen yang sudah diisi air. Ampas sebaiknya dimasukkan ke jerigen. Namun, bila memakai kantung plastik sebaiknya ampas dibuang. Setelah itu, bibit ikan dimasukkan dengan pengaturan dan densitas agar tidak terlalu padat. Setiap kantung berkapasitas 50 liter air dapat diisi 200 bibit ukuran 1 inchi.

  1. Sente (Alocasia macrorrhiza Schott)
  1. Deskripsi
Sente merupakan herba tahunan setinggi 1-2 m. tanaman ini tumbuh tegak. Batang tidak berkayu, berbentuk bulat, dan berwarna putih kekuningan. Daun tunggal dengan bentuk seperti jantung, berwarna hijau, pangkal berlekuk, ujung runcing, tepi rata, panjang 25-75 cm, dan lebar 20-60 cm. bunga berbentuk bonggol, silindris, dan terletak diketiak daun. Panjang tangkai bunga 20-30 cm, berbentuk ramping, dan berwarna hijau. Buah buni dan diameter 5 cm dan berwarna hijau. Sementara akar serabutnya berwarna putih.
  1. Kandungan kimia
Batang dan tangkai daun mengandung saponin, plafonoid, dan polifenol. Rimpangnya mengandung saponin.
  1. Bagian yang digunakan
Daun dan bonggol
  1. Aplikasi
Bonggol sente merupakan sumber protein yang baik untuk ikan. Bonggol yang sudah busuk disukai nila. Bonggol sente cocok sebagai pakan induk karena meningkatkan fekunditas telur hingga 12,5%. Cara lain, bonggol dicacah-cacah lalu diberi EM 4 atau ragi tempe selama tiga hari. Setelah mengalami fermentasi, cacahan diberikan ke ikan. Dengan pemberian secara teratur, bahan tersebut dapat meningkatkan nafsu makan.
Daun sente baik sekali untuk pakan. Gurami lebih menyukai sente dibanding ikan nila. Tak sekadar pakan wajib, daun sente ternyata terbukti meningkatkan daya tahan tubuh ikan, terutama pada saat terjadi serangan penyakit. Untuk pertumbuhan daun diberikan sebanyak 30% dari bobot badan dengan frekwensi tiga kali sehari.
  1. Mengkudu (Orinda citrifolia L)
  1. Deskripsi
Mengkudu merupakan pohon setinggi 4-8 m. Batang mengkudu berkayu, berbentuk bulat, kulit kasar, dan berwarna coklat kekuningan. Percabangan batang monopodial dengan penampang cabang muda berbentuk segi empat. Mengkudu berdaun tunggal, berbentuk bulat telur, dan berwarna hijau. Ujung dan pangkal daun menumpuk bulat telur dengan panjang 1 cm.
Mengkudu berbunga majemuk yang terletak di ketiak daun, berbentuk bongkol, dan berwarna hijau kekuningan. Bunganya bertangkai dengan benang sari berambut, tangkai bakal buah panjang 3-5 cm, mahkota berbentuk terompet, leher berambut, panjang 1 cm, putih. Buah bongkol dengan warna hijau kekuningan permukaan tidak teratur, berdaging, dan panjang         5-10 cm. Biji keras, berbentuk segitiga dan berwarna coklat kemerahan. Sementara akar mengkudu berupa akar tunggang yang berwarna coklat muda.
  1. Kandungan kimia
Daun dan buah mengandung alkoloid, saponin, flaponoid, dan antrakinon. Dun juga mengandung folipenol.
  1. Bagian yang digunakan
Daun dan buah
  1. Aplikasi
Daun mengkudu merupakan pakan harian yang baik untuk ikan, terutama ikan nila dan tawes. Buahnyapun kerap disantap ikan. Pemberian pakan daun mengkudu secara berkala mampu meningkatkan kekebalan ikan. Daun mengkudupun dapat mengobati penyakit herves. Caranya, ambil sepuluh lembar daun mengkudu, lalu remas di air sebanyak 5 liter. Ikan sakit segera dimasukkan kewadah tersebut dengan jumlah ikan di sesuaikan ukurannya. Untuk dosis tersebut hanya untuk seekor ikan dengan ukuran 10 cm atau dua ekor ikan berukuran 3-4 cm.

  1. TANAMAN UNTUK PENYAKIT IKAN
Pembudidaya sering kali panik ketika melihat ikan sakit. Bila mencari obat-obatan kimia ditoko obat butuh waktu lama. Padahal, ikan yang sakit perlu penanganan segera. Bila tidak, serangan penyakit akan semakin parah. Beberapa tanaman sekitar ternyata dapat dipakai alternatif pengobatan.
Meskipun hanya jenis tertentu, tetapi pemakaian tanaman untuk untuk mengobati ikan merupakan kemajuan dibidang budidaya ikan. Apalagi tren kembali ke alam turut digalakkan untuk menekan dampak buruk penggunaan obat kimia. Adapun beberapa jenis tanaman yang sudah terbukti mengobati penyakit adalah :
    1. KAMBOJA (Plumeria acuminata)
  1. Deskripsi
Kamboja merupakan pohon bergetah dengan tinggi 1,5-6 m. Batang kamboja berkayu, berbentuk bulat, bercabang, bekas dudukan daun tampak jelas, dan putih kehijauan. Daun kamboja tunggal, lanset, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, tebal, panjang 10-25 cm, lebar 5-10 cm, pertulangan menjari. Warna permukaan atas daun hijau tua, sedang permukaan bawah hijau muda. Sementara bunga kamboja termasuk bunga majemuk yang terletak diujung batang dan bermalai rata. Kelopak bunga berbentuk corong berwarna putih kmerahan, sedangkan mahkota bunga berjumlah empat buah berwarna putih. Buah bumbung berbentuk lanset dengan panjang 18-20 cm dan lebar 1-2 cm. Buah yang muda berwarna hijau, setelah tua hitam. Biji bulat, bersayap, dan berwarna putih kotor. Sementara akar tunggangnya bercabang dan berwarna coklat tua.
  1. Kandungan kimia
Akar dan daun kamboja mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol. Daun mengandung alkoloid
  1. Bagian yang digunakan
Getah daun dan batang
  1. Aplikasi
Seluruh tumbuhan penuh dengan getah putih yang keluar bila dilukai pada tempat manapun. Getah daun dan batang dapat mengobati koreng ikan akibat serangan jamur Saprolegnia sp. Gejala ikan yang terserang jamur yaitu tidak ada keseimbangan, kurang lincah, lendir hilang, kulit kasap bila diraba, lama kelamaan muncul kering seperti borok. Luka itu bisa mengenai semua bagian sisik.
Pengobatan dilakukan dengan cara daun kamboja dipetik pada pagi hari, getah masih banyak dibanding siang atau sore hari. Dosis untuk kolam seluas 100 m2 membutuhkan daun sebanyak 10 kg. Batang berukuran 20 cm dari pucuk dipotong, lalu di cacah kecil-kecil. Masukkan cacahan itu kekolam hingga merata. Perlakuan itu diulang seti9ap hari selama tiga hari. Perlakuan diberikan bila ikan yang terserang penyakit dalam jumlah banyak, bila hanya 2-3 ekor saja, perlakuan dapat dilakukan diwadah, seperti ember atau baskom. Dosis disesuaikan volume air. Selama perlakuan air tidak di ganti atau diturunkan terlebih dahulu hingga ketinggian 1 m. Menurut pengalaman, seminggu kemudian gerakan semakin lincah dan mulai makan pada hari ke 15. Air mulai diganti secara bertahap agar ikan tidak stress. Pemberian perlakuan ternyata tidak mempengaruhi ikan lain yang masih sehat. Bahkan, induk yang sedang memijah pun tak masalah, pemijahan tetap berlangsung normal. Ikan yang sudah sembuh ditandai dengan borok sudah mau sembuh.

    1. Pulai (Astonia scholaris)
a.      Deskripsi
Pulai termasuk pohon bergetah dengan tinggi mencapai 45 cm. daun mengkudu roset, berkumpul diujung ranting, berjumlah 4-9 helai, berbentuk lanset atau lonjong sampai bulat telur terbalik, permukaan atas licin, dan permukaan bawah buram. Bunga pulai majemuk dengan malai rata, keluar dari ujung cabang atau ketiak daun, tangkai bunga pendek 2,5 mm, dan berambut. Bunga berbau harum dan berwarna hijau muda sampai putih kekuningan dengan permukaan berbulu halus dan rapat. Mahkota bunga berbentuk tabung dengan bagian lehernya agak menyempit, sedangkan bangun helaian mahkota bunga bulat. Buah bertipe buah bumbung, lanset, dan biji berambut.
b.      Kandungan kimia
Kandungan kimia dikulit batang antara lain alkoloid ekitamina, ekitenina, alsonina, akiserina, ditamina, ektamidina dan ekiterina. Kandungan kimia yang ada kaitannya dengan pengobatan penyakit kulit belum jelas diketahui.
c.       Bagian yang digunakan
Daun dan kulit batang
d.      Aplikasi
Getah daun dan batang pulai dapat menimbulkan koreng ikan akibat serangan jamur saprolegnia sp. Caranya, petik daun pulai saat getah masih banyak, yaitu pada pagi hari. Untuk kolam ukuran 100 m2 dibutuhkan daun sebanyak 10 kg. potong batang seukuran 20 cm dari pucuk, lalu dicacah kecil-kecil. Masukkan cacahan itu kekolam hingga merata. Perlakuan itu diberikan bila ikan yang terserang penyakit dalam jumlah banyak. Bila hanya 2-3 ekor saja, perlakuan dapat dilakukan diwadah, seperti ember dan baskom. Dosis disesuaikan dengan volume air.
Perlakuan itu diulang setiap hari selama tiga hari. Selama perlakuan air tidak diganti atau diturunkan terlebih dahulu hingga ketinggian 1m. menurut pengalaman, seminggu kemudian gerakan ikan mulai lincah dan mulai makan pada hari ke 15. air mulai diganti secara bertahap agar tidak stress.



    1. Randa Nunut (Drymaria cordata)
a.      Deskripsi
Tumbuhan ini merupakan berumur panjang. Batang bercabang, lemah dan merayap, atau tumbuh keatas diantara tumbuhan lain. Panjang batang mencapai 40-100 cm. tumbuhan ini asli Amerika Tropis dan sekarang sudah menyebar kedaerah tropika didunia. Dijawa tumbuhan ini dapat dijumpai ditepi sungai dengan ketinggian 15 m dpl. Randa nunut tumbuh di daerah lembab atau tidak kering, lereng jalan serta selokan-selokan.
b.      Kandungan Kimia
c.       Bagian yang digunakan
Daun
d.      Aplikasi
Untuk pengobatan ikan, dengan tanaman ini bisa digunakan sebagai obat anti jamur. Caranya, ambil 5-10 lembar daun untuk 30 liter air. Remas daun tersebut hingga lumat, lalu peras. Setelah daun diangkat, masukkan ikan sakit selama 60 menit. Selama perlakuan ikan sakit dikarantina agar tidak menular ke ikan lain.

  1. TANAMAN UNTUK MENGENDALIKAN HAMA

Hama pengganggu sangat merugikan dalam proses budidaya ikan. Kehadirannya dikolam bisa sebagai predator atau inang penyakit. Akibatnya, produksi akan menurun. Hama yang kerap dijumpai sebagai predator, antara lain : ular air, biawak, dan kadal. Keong mas juga sering dijumpai di kolam. Binatang itu merupakan inang cacing yang dapat merugikan pembudidaya. Sementara kehadiran kepiting sebenarnya bukan suatu masalah bagi ikan. Namun, lokasi sarang dapat merusak dinding atau tanggul kolam hingga merugikan pembudidaya.

                                                                                                  Oleh : Dwi Wahyuni Y, S.Tr.Pi











Tidak ada komentar:

Posting Komentar