PENGETAHUAN TENTANG ABON
Pada prinsipnya abon ikan
merupakan pengawetan dengan kombinasi antara perebusan / pengukusan dan
penggorengan, serta penambahan bumbu-bumbu tertentu. Produk yang dihasilkan
mempunyai tekstur yang lembut, rasa yang khas (spesifik). Abon ikan dapat
digunakan untuk lauk makan nasi, teman makan roti, maupun sebagai isi pada
beberapa makanan kecil.
BAHAN MENTAH
Biasanya abon dibuat dari
daging sapi atau kerbau, tetapi di beberapa daerah seperti di Sulawesi banyak
dijumpai abon ikan. Pada umumnya abon ikan dibuat dari daging ikan cakalang /
tongkol, tuna, dan cucut laut. Selain dari ikan-ikan tersebut, abon juga bisa
dibuat dari daging ikan lele karena selain rasanya enak dan harganya murah ikan
lele mempunyai daging yang empuk dan tebal.
Apabila menggunakan ikan cucut, setelah disiangi
kemudian dipotong-potong sebaiknya direndam dalam air bersih (kalau bisa air
yang mengalir) untuk menghilangkan bau amoniak (NH3).
BUMBU-BUMBU
Bumbu-bumbu dan prosentase
pemakaiannya adalah sebagai berikut:
1.
Garam 3% (1 sendok makan peres)
2.
Gula merah 30% - 50% (300-500
gram)
3.
Ketumbar 30% (1 sendok makan)
4.
Merica (1 sendok teh)
5.
Minyak goreng 1 kg
6.
Bawang putih 3% 9 – 10 siung (30
gram)
7.
Bawang merah (digoreng)
8.
Asam 1% (10 gram)
9.
Jahe 2% (20 gram)
10.
Sereh / kamijarak 3 tangkai
11.
Laos 1% (10 gram)
12.
Daun jeruk purut secukupnya
Bumbu-bumbu tersebut selain memberikan rasa pada
abon ikan, juga berfungsi sebagai bahan pengawet. Abon ikan dapat bertahan
sampai beberapa bulan (3 – 4 bulan).
Prosentase bumbu-bumbu
tersebut adalah dari berat ikan yang telah dicabik-cabik (serpihan). Selain
bumbu-bumbu, dalam pembuatan abon ikan kadang-kadang digunakan pula santan
kelapa yang kental. Tetapi abon tersebut tidak tahan lama, bila disimpan akan
mengalami ketengikan.
CARA PENGOLAHAN ABON IKAN
1.
Penyiangan
Ikan
disiangi yaitu dipotong kepala, dibuang isi perut, dan dipotong-potong
melintang (steak) untuk memudahkan pengukusan, kemudian dicuci sampai bersih.
2.
Pengukusan
Ikan
dikukus sampai matang, untuk memudahkan pengambilan daging dan memisahkan dari
tulang dan duri, kemudian dicabik-cabik hingga menjadi serpihan-serpihan yang
sama besarnya.
3.
Pemberian
Bumbu
Bumbu-bumbu
dihaluskan lebih dahulu kemudian dicampurkan dengan daging yang telah berbentuk
serpihan hingga merata.
4. Penggorengan
Daging
ikan yang telah dicampur dengan bumbu kemudian digoreng dengan minyak. Selama
menggoreng selalu diaduk-aduk supaya tidak hangus apabila abon sudah berwarna
kuning kecoklatan.
5.
Pengepresan
Setelah
abon diangkat dari wajan, kemudian dimasukkan ke dalam alat press (spinner) sampai
minyaknya keluar (sampai tuntas). Kemudian abon dapat dikeluarkan dengan
menggunakan garpu. Untuk menambah aroma (bau) dan rasa yang lezat dapat
ditambahkan bawang goreng pada abon yang telah matang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar