KOLAM TERPAL SEBAGAI ALTERNATIF PEMELIHARAAN IKAN
DI WILAYAH
KABUPATEN BANYUMAS
Sistem budidaya ikan di kolam terpal
merupakan salah satu inovasi dalam pengembangan budidaya ikan terutama pada
pemanfaatan lahan yang sempit. Di Kabupaten Kebumen banyak yang menggunakan
kolam terpal sebagai salah satu alternatif berbudidaya ikan dengan memanfaatkan
lahan pekarangan atau samping rumah yang sempit. Dan saat ini kolam terpal
telah digunakan untuk budidaya berbagai jenis ikan seperti lele, gurami, nila,
patin, bawal, dsb. meskipun memang tetap jauh lebih baik kolam alami atau
permanen, namun kolam terpal ini cukup bermanfaat dan membantu memberikan
solusi ditengah keterbatasan lahan namun ingin berbudidaya ikan.
Budidaya
ikan di kolam terpal memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :
1.
Dapat diterapkan di lahan terbatas
2. Dapat diterapkan di lahan atau tanah porous
3. Dapat diterapkan di daerah sulit air
4. Pembuatannya praktis
5. Waktu produksi lebih singkat
6. Ikan-ikan yang dibudidayakan tidak berbau lumpur
7. Sintasan atau kelangsungan hidup ikan lebih tinggi
8. Padat penebaran lebih tinggi
9. Pertumbuhan ikan lebih cepat
10. Biaya pembutannya lebih murah
2. Dapat diterapkan di lahan atau tanah porous
3. Dapat diterapkan di daerah sulit air
4. Pembuatannya praktis
5. Waktu produksi lebih singkat
6. Ikan-ikan yang dibudidayakan tidak berbau lumpur
7. Sintasan atau kelangsungan hidup ikan lebih tinggi
8. Padat penebaran lebih tinggi
9. Pertumbuhan ikan lebih cepat
10. Biaya pembutannya lebih murah
Kolam terpal dapat diterapkan untuk
kegiatan pembenihan, pendederan, hingga pembesaran untuk menghasilkan ikan
konsumsi dan induk. Dengan adanya teknologi kolam terpal maka budidaya ikan
tidak lagi terpusat pada lahan ideal yang mempunyai sumber air melimpah, tetapi
dapat juga dilakukan di daerah tandus dan sulit air. Teknologi kolam terpal
juga dapat diterapkan di lahan sempit dan terbatas sehingga budidaya ikan juga
dapat dilakukan masyarakat kota.
B.
IKAN-IKAN YANG COCOK
Prinsipnya semua ikan dan biota air
tawar lainnya dapat dipelihara di kolam terpal, namun hanya ikan tertentu yang
cocok untuk dipelihara yaitu ikan-ikan yang dapat bertahan hidup pada perairan
yang minim oksigen dan ikan–ikan yang mampu menghirup oksigen langsung dari
udara sehingga dalam pemeliharaannya tidak banyak membutuhkan penggantian air
dan biaya operasional aerator untuk memasok oksigen.
Sebaliknya bila kolam terpal digunakan
untuk memelihara ikan selain jenis ikan di atas maka akan dibutuhkan biaya yang
lebih besar khususnya penggantian air dan pengoperasian aerator, kecuali bila
kolam terpal dibangun di daerah dengan pasokan air yang cukup besar atau
komoditas yang dibudidayakan adalah spesies yang bernilai ekonomi tinggi.
Dengan demikian, ada dua hal yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih komoditas yang hendak dikembangkan di kolam
terpal. Pertama, pertimbangan biologis terkait dengan kemampuan biota tersebut
dalam beradaptasi dengan lingkungan kolam terpal. Kedua, pertimbangan ekonomis
terkait dengan harga dan pasar biota tersebut.
C. LOKASI UNTUK KOLAM TERPAL
Kualitas, kuantitas, dan kontinuitas
air merupakan faktor utama untuk pemilihan lokasi budidaya ikan. Pada budidaya
ikan di kolam terpal kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air meskipun tetap
merupakan faktor penting tetapi tidak menjadi faktor pembatas.
Pemanfaatan lahan sempit atau kritis
untuk pembangunan kolam terpal perlu memperhatikan faktor teknis maupun faktor
sosial ekonomis.
1. PERTIMBANGAN
TEKNIS
Beberapa
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membangun kolam terpal antara lain :
a.
Sumber air untuk mengisi kolam
b. Ketinggian lokasi
b. Ketinggian lokasi
Ketinggian yang sesuai untuk budidaya
beberapa jenis ikan :
Jenis Ikan
|
Ketinggian (m dpl)
|
Bawal
Belut
Betok
Gabus
Gurami
Lele
Nila
Mujair
Patin
Sepat
Tambakan
Toman
|
100 – 800
50 – 700
0 – 700
0 – 700
0 – 800
0 – 700
0 – 500
0 – 500
50 – 800
0 – 800
50 – 700
0 – 700
|
c.
Ukuran ikan
d. Dasar tanah untuk peletakan kolam terpal harus rata
e. Penanganan limbah air kolam
d. Dasar tanah untuk peletakan kolam terpal harus rata
e. Penanganan limbah air kolam
2. PERTIMBANGAN SOSIAL
EKONOMIS
Pengembangan
budidaya ikan di kolam terpal juga perlu mempertimbangkan faktor sosial ekonomi
diantaranya:
a.
Bukan lokasi sengketa
b. Dekat dengan daerah pengembangan budidaya ikan
c. Tersedia sarana dan prasarana tranportasi
d. Adanya alat dan bahan di sekitar lokasi
e. Pasar cukup terbuka untuk menampung produksi
f. Lokasi aman dari gangguan hewan liar maupun manusia (pencurian)
g. Adanya sumber energi listrik untuk penerangan dan kebutuhan lainnya
h. Adanya dukungan dari pihak-pihak terkait
b. Dekat dengan daerah pengembangan budidaya ikan
c. Tersedia sarana dan prasarana tranportasi
d. Adanya alat dan bahan di sekitar lokasi
e. Pasar cukup terbuka untuk menampung produksi
f. Lokasi aman dari gangguan hewan liar maupun manusia (pencurian)
g. Adanya sumber energi listrik untuk penerangan dan kebutuhan lainnya
h. Adanya dukungan dari pihak-pihak terkait
D. PEMBUATAN KOLAM TERPAL
Kolam terpal adalah kolam yang
keseluruhan bentuknya dari bagian dasar hingga dindingnya menggunakan bahan
utama berupa terpal. Selain dapat berbentuk seperti kolam tanah atau kolam
tembok, kolam terpal juga bisa berbentuk bak dengan sokongan kerangka bambu,
kayu, atau besi.
1. JENIS KOLAM TERPAL
Berdasarkan peletakannya, kolam terpal
terdiri atas kolam terpal di atas permukaan tanah dan kolam terpal di bawah
permukaan tanah. Suhu air kolam terpal yang dibangun di bawah permukaan tanah
lebih stabil.
Berdasarkan bahan dan cara
pembuatannya, terutama untuk dinding atau kerangka kolam, dikenal beberapa
jenis kolam terpal, yaitu:
a.
kolam terpal dengan kerangka bambu / kayu / besi
b. kolam terpal dengan dinding batako atau batu bata
c. kolam terpal dinding tanah
d. kolam beton atau kolam tanah berlapis terpal
b. kolam terpal dengan dinding batako atau batu bata
c. kolam terpal dinding tanah
d. kolam beton atau kolam tanah berlapis terpal
2. BAHAN DAN ALAT UNTUK
MEMBUAT KOLAM TERPAL
Beberapa
bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membuat kolam terpal adalah sbb :
a.
Plastik Terpal
b. Kayu/Bambu/Pipa Besi
c. Papan
d. Pipa Paralon
e. Paku/Kawat/Tali
f. Alat Kerja
b. Kayu/Bambu/Pipa Besi
c. Papan
d. Pipa Paralon
e. Paku/Kawat/Tali
f. Alat Kerja
A.
MEMBUAT KOLAM TERPAL
Beberapa
teknik pembuatan kolam terpal adalah sebagai berikut :
1. Kolam Terpal dengan Kerangka
Bambu / Kayu
-
Persiapkan lahan dengan membersihkan dan meratakannya.
- Perataan tanah
dapat dilakukan dengan menggunakan pelepah pisang atau sekam padi. Pelepah
pisang atau sekam padi juga digunakan sekalipun tanahnya rata dengan ketebalan
± 10 cm.
- Tancapkan
tonggak/tiang bambu/kayu di setiap sudut kolam. Jika kolam terpal yang akan
dibangun lebih dari satu petak, atur tata letaknya agar terlihat rapi.
- Untuk membuat
kerangka, bambu atau kayu dipotong-potong sesuai ukuran kolam yang akan dibuat.
Untuk menyatukan kerangka ke tiang, dilakukan dengan menggunakan paku atau
diikat menggunakan tali/kawat.
- Untuk
membuat dinding bisa menggunakan bambu, kayu, atau papan.
- Jika kerangka
sudah terbentuk, perlu diatur kemiringan dasar kolam ke salah satu sisi dan
dipasangi pipa paralon sebagai saluran pembuangan.
- Setelah kerangka
kolam terpal selesai, langkah selanjutnya adalah memasang plastik terpal sesuai
ukuran kolam. Untuk kolam ukuran 3 x 5 x 0,5 m digunakan terpal 4 x 6 m.
- Disalah satu sudut
yang telah diatur kemiringannya dan sudah dipasang saluran pembuangan, terpal
disobek sedikit dengan mengguntingnya berbentuk bintang agar bisa dipasangi
bengkokan pipa (knee) dan paralon ke arah vertikal.
- Kolam kemudian
diisi air dan diperiksa untuk memastikan bahwa kolam telah kokoh dan tidak
bocor.
2.
Kolam Terpal dengan Dinding Tanah
- Persiapkan lahan
dengan membersihkan dan meratakannya.
- Jika ingin membuat kolam
terpal 3 x 5 x 0,5 m lakukan penggalian 20 – 30 cm. Rapikan penggalian, diatur
kemiringan dasar kolam, dan bentuk pematang.
- Jika kolam sudah
terbentuk, pasang pipa paralon di dasar kolam pada kemiringan terendah sebagai
saluran pembuangan.
- Selanjutnya plastik
terpal berukuran 4 x 6 m siap dipasang. Di salah satu sudut yang telah diatur
kemiringannya dan sudah dipasang saluran pembuangan, terpal disobek sedikit
dengan mengguntingnya berbentuk bintang agar bisa dipasangi bengkokan pipa (knee)
dan paralon ke arah vertikal. Bagian atas terpal dapat dijepit atau ditimbun
dengan tanah agar posisinya tidak berubah.
- Kolam kemudian diisi air dan
diperiksa untuk memastikan bahwa kolam telah kokoh dan tidak bocor.
Kelebihan dan kekurangan bentuk kolam
terpal
No
|
Bentuk kolam terpal
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
1
|
Kolam
terpal di atas permukaan tanah
|
- Praktis dan lebih
mudah dibuat
- Investasi kecil - Tidak mudah terkena banjir - Mudah dikeringkan dan dibersihkan - Mudah disifon untuk mengeluarkan timbunan sisa pakan dan kotoran yang ada di dasar kolam - Mudah dipanen - Mudah dipindahkan |
- Suhu kurang stabil
- Bila tidak kokoh / kuat bisa jebol |
2
|
Kolam
terpal di bawah permukaan tanah
|
- Lebih kuat
- Tidak mudah rusak - Lebih mudah dalam mengisi air - Suhu lebih stabil |
- Mudah terkena banjir
- Sulit membuat saluran pembuangannya - Sulit dikeringkan - Praktis dan lebih mudah dibuat - Sulit disifon untuk mengeluarkan timbunan sisa pakan dan kotoran yang ada di dasar kolam - Investasi lebih besar - Sulit dipanen - Sulit dipindahkan |
Contoh Kelebihan dan kekurangan bahan kolam
terpal
|
|||
No
|
Bahan kolam terpal
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
1
|
Kolam
terpal dengan kerangka bambu atau kayu
|
- Mudah dibuat dan
praktis
- Biaya pembuatan lebih murah - Dapat dibangun di lahan sempit - Mudah dipindahkan - Mudah dibongkar - Mudah dipanen - Mudah dibersihan dan dikeringkan |
- Jika tidak kokoh / kuat mudah
jebol
- Tidak tahan lama terutama di daerah rayap |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar