MERIAHNYA "PESTA RAKYAT" DALAM RANGKA PERAYAAN HARI JADI KE-78 KABUPATEN KEBUMEN
Secara geografis Kabupaten Kebumen
terletak pada 7°27' - 7°50' Lintang Selatan dan 109°22' - 109°50' Bujur Timur.
Bagian selatan merupakan dataran rendah, sedang pada bagian utara berupa
pegunungan, yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan
Serayu. Di selatan daerah
Gombong, terdapat rangkaian pegunungan kapur, yang membujur
hingga pantai selatan. Daerah ini terdapat sejumlah gua dengan stalagtit dan
stalagmit.
Kabupaten Kebumen sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten
Banjarnegara, Selatan dengan Samudera Hindia, Barat dengan Kabupaten Banyumas dan
Kabupaten Cilacap, dan Timur dengan Kabupaten Wonosobo dan
Kabupaten Purworejo.
Kabupaten Kebumen terdiri atas 26 kecamatan yaitu Kecamatan Ayah, Rowokele,
Buayan, Kuwarasan, Gombong, Karanganyar, Sempor, Karanggayam, Adimulyo, Puring,
Petanahan, Sruweng, Pejagoan, Kebumen, Prembun, Mirit, Bonorowo, Padureso,
Poncowarno, Aliyan, Kutowinangun, Buluspesantren, Sadang, Karangsambung,
Klirong, dan Ambal, yang dibagi lagi atas sejumlah 449 desa dan 11 kelurahan
dengan jumlah
Rukun Warga (RW) sebanyak 1.930 buah dan dibagi menjadi 7.027 buah Rukun
Tetangga (RT). Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kebumen.
Kabupaten Kebumen mempunyai luas
wilayah sebesar 128.111,50 ha atau 1.281,11 km² dengan kondisi beberapa wilayah
merupakan daerah pantai dan pegunungan, namun sebagian besar merupakan dataran
rendah.
Penduduk Kabupaten Kebumen pada tahun
2005 tercatat 1.212.809 jiwa, mengalami pertumbuhan sebesar 0,79% dari tahun
sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 293.373 rumah tangga sehingga
rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga sebesar 4 jiwa. Kepadatan penduduk
Kabupaten Kebumen sebesar 947 jiwa/km², dengan Kecamatan Kebumen merupakan daerah terpadat penduduknya
dengan 2.867 jiwa/km² dan Kecamatan
Sadang merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 351 jiwa/km².
Seperti halnya daerah-daerah di Indonesia yang mempunyai
latar belakang kultur budaya dan sejarah yang berbeda-beda, Kabupetan Kebumen
memiliki sejarah tersendiri yaitu berdiri Kabupaten Kebumen dimana maksud yang
dikandung untuk memberikan rasa bangga dan memiliki bagi warga masyarakat
Kabupaten Kebumen yang selanjutnya dapat menumbuh kembangkan potensi-potensi
yang ada sehingga dapat memajukan pembangunan di segala bidang . Sejarah awal
mulanya adanya Kebumen tidak dapat dipisahkan dengan sejarah Mataram Islam. Hal
ini disebabkan adanya beberapa keterkaitan peristiwa yang ada dan dialami
Mataram membawa pengaruh bagi terbentuknya Kebumen yang masih didalam lingkup
kerajaan Mataram. Di dalam struktur kekuasaan Mataram lokasi Kebumen termasuk
di daerah Manca Negara Kulon ( wilayah Kademangan Karanglo ) dan masih dibawah
Mataram. Berdasarkan Perda Kab. Kebumen nomor 1 tahun 1990 tentang Penetapan
Hari Jadi Kabupaten kebumen dan beberapa sumber lainnya dapat diketahui latar
belakang berdirinya Kabupaten kebumen ada 3 versi yang salah satu versinya
dimana asal mula nama Kebumen adalah adanya tokoh KYAI. PANGERAN BUMIDIRJA.
Beliau adalah bangsawan ulama dari Mataram, adik Sultan Agung Hanyokro Kusumo.
Ia dikenal sebagai penasihat raja, yang berani menyampaikan apa yang benar itu
benar dan apa yang salah itu salah. Kyai P Bumidirjo sering memperingatkan raja
bila sudah melanggar batas-batas keadilan dan kebenaran. Ia berpegang pada
prinsip : agar raja adil dan bijaksana. Disamping itu juga ia sangat kasih dan
sayang kepada rakyat kecil. Kyai P Bumidirjo memberanikan diri memperingatkan
keponakannya, yaitu Sunan Amangkurat I. Karena sunan ini sudah melanggar
paugeran keadilan dan bertindak keras dan kejam. Bahkan berkompromi dengan VOC
(Belanda) dan memusuhi bangsawan ,ulama dan rakyatnya. Peringatan tersebut
membuat kemarahan Sunan Amangkurat I dan direncanakan akan dibunuh, karena
menghalangi hukum qishos terhadap Kyai P Pekik dan keluarganya ( mertuanya
sendiri ). Untuk menghadapi hal itu, Kyai P Bumidirjo lebih baik pergi
meloloskan diri dari kungkungan Sunan Amangkurat I. Dalam perjalanan ia tidak
memakai nama bangsawan, namun memakai nama Kyai Bumi saja. Kyai P Bumidirjo
sampai ke Panjer dan mendapat hadiah tanah di sebelah utara kelok sungai Lukulo,
pada tahun 1670. Pada tahun itu juga dibangun padepokan/pondok yang kemudian
dikenal dengan nama daerah Ki bumi atau Ki-Bumi-An, menjadi KEBUMEN. Oleh
karena itu bila lahirnya Kebumen diambil dari segi nama, maka versi Kyai
Bumidirjo yang dapat dipakai dan mengingat latar belakang peristiwanya tanggal
26 Juni 1677. Berdasarkan bukti-bukti sejarah bahwa Kebumen berasal dari kata
Bumi, nama sebutan bagi P Kyai Bumidirjo , mendapat awalan Ke dan akhiran an yang
menyatakan tempat. Hal itu berarti Kabumen mula mula adalah tempat tinggal P
Bumidirjo. Di dalam perjalanan sejarah Indonesia pada saat dipegang Pemerintah
Hindia Belanda telah terjadi pasang surut dalam pengadaan dan pelaksanaan
belanja negara , keadaan demikian memuncak sampai klimaksnya sekitar tahun
1930. Salah satu perwujudan pengetatan anggaran belanja negara itu adalah
penyederhanaan tata pemerintahan dengan penggabungan daerah-daerah Kabupaten
(regentschaap) . Demikian pula halnya dengan Kabupaten Karanganyar dan
Kebupaten Kebumen telah mengalami penggabungan menjadi satu daerah Kabupaten
menjadi Kabupaten Kebumen. Surat keputusan tentang penggabungan kedua daerah
ini tercatat dalam lembaran negara Hindia Belanda tahun 1935 nomor 629. Dengan
ditetapkannya Surat Keputusan tersebut maka Surat Keputusan terdahulu tanggal
21 juli 1929 nomor 253 artikel nomor 121 yang berisi penetapan daerah Kabupaten
Kebumen dinyatakan dicabut atau tidak berlaku lagi. Ketetapan baru tersebut
telah mendapat persetujuan Majelis Hindia Belanda dan Perwakilan Rakyat
(Volksraad). Sebagai akibat ditetapkannya Surat Keputusan tersebut maka luas
wilayah Kabupaten Kebumen yang baru yaitu : Kutowingun, Ambal, Karanganyar dan
Kebumen. Dengan demikian Surat Keputusan Gubernur Jendral De Jonge Nomor 3
tertanggal 31 Desember 1935 dan mulai berlaku tanggal 1 Januari 1936 dan sampai
saat ini tidak berubah .Sampai sekarang Kabupaten Kebumen telah memiliki
Tumenggung/Adipati/Bupati sudah sampai 29 kali.
Tak terasa sudah, kini Pemerintah Kabupaten Kebumen genap berusia 78
tahun. Usia yang sudah cukup matang dengan mampu menorehkan prestasi-prestasi
dimana yang terbaru antara lain adalah Pemkab Kebumen meraih predikat Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) selama dua kali berturut-turut, Peringkat Pertama Penghargaan
untuk Kategori Pemda Terbaik dalam Keterbukaan Informasi Anggaran Publik (Award
Transparansi) dari Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi
Anggaran (Seknas Fitra), dan dalam hal pencapaian pembangunan di bidang teknologi
informasi dan komunikasi Kabupaten Kebumen meraih penghargaan Information
Communication Technology (ICT) Pura 2013. Selama tiga tahun terakhir juga,
iklim investasi oleh pihak swasta di Kebumen cukup membaik. Hal itu terlihat
dari nilai investasi yang ditanamkan terus meningkat. Merujuk data Kantor
Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (KPPT-PM) Kebumen, total
investasi yang ditanamkan sebesar Rp 1,179 triliun. Sedangkan khusus tahun
2013, hingga teriwulan ketiga, investasi mencapai Rp 171,26 miliar. Angka
tersebut tumbuh 18,02% dibanding tahun 2012 yakni Rp 145,11 miliar. Dalam
apresiai terhadap peran serta keberadaan anak-anak, Kabupaten Kebumen juga telah
membuahkan prestasi sebagai Kota Layak Anak (KLA). Dan sebagai Kabupaten yang
terkenal dengan eksotika lautnya dan memiliki garis pantai yang panjang,
pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Logending juga ikut meramaikan
keberhasilan Pemkab Kebumen dalam memberdayakan potensi yang ada di wilayahnya.
Juga rencana menjadikan Kabupaten Kebumen sebagai Kawasan Mina Politan, adalah wujud
dan peran sector kelautan dan perikanan dalam pembangunan Kabupaten Kebumen.
Dan masih banyak lagi potensi serta prestasi lain yang ditorehkan Pemkab
Kebumen berkat dukungan warga dan masyarakat Kebumen tentunya.
Dengan mengusung tema “Dengan
Semangat Hari jadi ke-78 Kabupaten Kebumen Kita Tingkatkan Revitalisasi Ekonomi
Dengan Peningkatan Akses Pelayanan Dasar dalam rangka Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan” Peringatan Hari Jadi ke-78 Kabupaten Kebumen jauh lebih
bermakna. Sekda Kebumen, H Adi Pandoyo,SH, M.Si dalam surat resminya Nomor
003.3/2480 tentang panduan Peringatan Hari Jadi ke 78 Kabupaten Kebumen
menyebutkan sejumlah kegiatan digelar menyambut Hari jadi Kebumen ke 78 yang
jatuh pada tanggal 1 Januari 2014 mendatang. Diawali dengan Upacara pembukaan
rangkaian Hari Jadi ke 78 di alun-alun Kebumen ( 27/11) yang dilanjutkan dengan
Lomba Pemilihan Dai Kecil (Pildacil) dan Khotmil Quran. Serangkaian cabang
olahraga juga dilombakan dalam Peringatan Hari Jadi kali ini. Pelaksanaan Lomba
pada tanggal 16-18 Desember 2013. Jenis lomba yang digelar yaitu Lomba Catur,
Lomba Volly serta aneka Lomba Tradisional seperti Egrang, Dagongan dan Lomba
Terompah panjang dengan peserta para pelajar. Jenis Olahraga lainnya berupa
jalan sehat bertempat di alun-alun Kebumen pada tanggal 29 Desember 2013 yang
dirangkai dengan Festival makanan tradisional. Tak hanya kegiatan olahraga,
kegiatan sosial juga digelar. Hal ini untuk lebih meningkatan kesetiakawanan
social warga masyarakat Kebumen tentunya. Antara lain Pasar murah pada tanggal
20 Desember 2013 bertempat di Kelurahan Kebumen dan Donor Darah di Gedung Setda
pada 26 Desember 2013. Tak kalah menarik, kegiatan lainnya berupa Event Nasional
Trabas Trail Tingkat Asia "Kebumen One Day Adventure Enduro". Para
peserta trabas trail akan diajak menikmati keindahan alam Kebumen dengan
menyusuri jalan-jalan pedesaan di Kebumen. Event yang rencananya digelar pada
tanggal 22 Desember 2013 pada pukul 08.00 Wib tersebut akan mengambil start
alun-alun Kebumen. Selanjutnya pada tanggal 24 Desember di pendopo Bupati
digelar Semaan Al Quran dan Khataman sekaligus tasyakuran. Serta Kebumen Expo yang
diikuti Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan pihak swasta yang menampilkan
produk-produk unggulannya dari tanggal 26 Desember 2013 hingga 2 Januari 2014
di gedung Pertemuan Setda Kebumen. Seperti peringatan Hari Jadi Kebumen di
tahun tahun sebelumnya, serangkaian kegiatan seni dan budaya juga turut
meriahkan HUT Kebumen kali ini. Seperti Festival Seni tradisi yang berlangsung
di alun-alun Kebumen pada 27 Desember 2013. Dalam kesempatan tersebut
ditampilkan berbagai kesenian dan tradisi di Kabupaten Kebumen. Acara
berlangsung sehari penuh, dari pukuil 08.00 - 21,00 Wib. Kegiatan lainnya adalah
Festival Dalang pada tanggal 28 Desember 2013 dan Panggung Hiburan Rakyat pada
29 Desember 2013. Kebumen Batik Carnival yang menampilkan salah satu kebanggaan
Kebumen, batik tulis Kebumen,
nampaknya juga ditampilkan dalam Peringatan Hari Jadi Kebumen kali ini.
Dengan tajuk Kebumen Batik Carnival, Pemkab Kebumen menyajikan sebuah
pagelaran busana yang dirancang oleh peserta rancang Busana Batik Kebumen.
Dalam kesempatan tersebut juga dimunculkan berbagai desain batik klasik
Kebumen. Dan ini mampu membuktikan karya local/daerah pun tidak kalah menarik dengan
produk luar. Dan juga lebih mengenalkan generasi muda pada keindahan batik dan
cinta produk local. Kebumen Batik Carnival berlangsung pada tanggal 30 Desember
2013, dengan area panggung di sepanjang jalan depan pendopo rumah dinas Bupati
Kebumen. Masih dalam hari yang sama, juga digelar kirab dan parade pawai budaya
yang menampilkana kreasi dan kesenian
khas masing-masing. Kirab diikuti oleh Bupati Forkominda dan para pejabat di
lingkungan Pemkab Kebumen. Sedangkan pawai budaya diikuti seluruh unsur
masyarakat. Kirab dengan berjalan kaki tersebut mengambil start dan finish
alun-alun Kebumen. Sedangkan malam harinya digelar pentas kethoprak. Rangkaian
kegiatan selanjutnya adalah ziarah ke Taman Makam pahlawan pada tanggal 31
Desember 2013. Sementara pada malam tahun Baru, masyarakat Kebumen dihibur
pesta Kembang Api dan pentas seni wayang kulit di alun-alun Kebumen. Dan pada
pagi harinya, tepat tanggal 1 Januari 2014 dilaksanakan Upacara Bendera dalam
rangka Hari Jadi Ke 78 Kabupaten Kebumen . Dan sebagai puncak acara sekaligus
penutupan rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi ke 78 akan digelar Pengajian
Akbar pada tanggal 10 Januari 2014 nanti bertempat di alun-alun Kebumen. Selain
itu, untuk lebih memeriahkan suasana, masyarakat diminta untuk memasang bendera
hias, umbul-umbul, layur dan lampu hias dari tanggal 20 Desember 2013 sampai
dengan tanggal 15 Januari 2013 dan mengibarkan Bendera merah putih satu tiang
penuh pada tanggal 1 Januari 2014 dari pukul 06.00 - 18.00 Wib. Penulis
memberikan acungan jempol dan apresiasi penuh untuk masyarakat Kebumen atas
partisipasinya juga yang senantiasa menjaga terciptanya suasana yang kondusif
dan senantiasa berkoordinasi dengan aparat pengamanan, sehingga penyelenggaraan
Peringatan Hari jadi ke 78 Kabupaten Kebumen berjalan dengan hikmat, tertib dan
meriah. Karena memang peran kita sebagai warga dan masyarakat Kebumen dalam mewujudkan
apa yang kita cita-citakan adalah mutlak.
Meski Predikat sebagai kabupaten termiskin nomor dua
se-Jateng membuat miris dan nelangsa hati kita, tetap lah jadikanlah itu
sebagai cambuk dan pelecut untuk bangkit dan maju. Karena memang menghadapi
suatu permasalahan, diperlukan perencanaan yang sempurna untuk
mengantisipasinya tanpa melupakan hal-hal dasar yang justru berperan besar. Dan
sudah seharusnya dengan potensi wilayah Kabupaten Kebumen yang melimpah kita dapat mengambil manfaat yang besar. Tetapi perlu
disadari, rencana yang hanya berpaku pada pola pikir semu dan kaku maka akan
sulit merealisasikannya. Oleh karena itu diperlukan fleksibiltas berpikir dan
bertindak serta kontribusi serta kesadaran semua pihak tentunya. Karena hanya
kita yang mampu merubah nasib kita sendiri. Masih maukah kita tertinggal ?????
hanya kita yang bisa menjawabnya.
Selamat
Ulang Tahun ke-78 Kabupaten Kebumen…. Jayalah selalu. Tinggalkan Kemiskinan dan
Songsong Kemakmuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar