Rabu, 01 Januari 2014



 MERIAHNYA "PESTA RAKYAT" DALAM RANGKA PERAYAAN HARI JADI KE-78 KABUPATEN KEBUMEN 

Secara geografis Kabupaten Kebumen terletak pada 7°27' - 7°50' Lintang Selatan dan 109°22' - 109°50' Bujur Timur. Bagian selatan merupakan dataran rendah, sedang pada bagian utara berupa pegunungan, yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Serayu. Di selatan daerah Gombong, terdapat rangkaian pegunungan kapur, yang membujur hingga pantai selatan. Daerah ini terdapat sejumlah gua dengan stalagtit dan stalagmit. Kabupaten Kebumen sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara, Selatan dengan Samudera Hindia,  Barat  dengan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap, dan  Timur dengan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Purworejo.
 Kabupaten Kebumen terdiri atas 26 kecamatan yaitu Kecamatan Ayah, Rowokele, Buayan, Kuwarasan, Gombong, Karanganyar, Sempor, Karanggayam, Adimulyo, Puring, Petanahan, Sruweng, Pejagoan, Kebumen, Prembun, Mirit, Bonorowo, Padureso, Poncowarno, Aliyan, Kutowinangun, Buluspesantren, Sadang, Karangsambung, Klirong, dan Ambal, yang dibagi lagi atas sejumlah 449 desa dan 11 kelurahan dengan jumlah Rukun Warga (RW) sebanyak 1.930 buah dan dibagi menjadi 7.027 buah Rukun Tetangga (RT). Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kebumen.

Kabupaten Kebumen mempunyai luas wilayah sebesar 128.111,50 ha atau 1.281,11 km² dengan kondisi beberapa wilayah merupakan daerah pantai dan pegunungan, namun sebagian besar merupakan dataran rendah.
Penduduk Kabupaten Kebumen pada tahun 2005 tercatat 1.212.809 jiwa, mengalami pertumbuhan sebesar 0,79% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 293.373 rumah tangga sehingga rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga sebesar 4 jiwa. Kepadatan penduduk Kabupaten Kebumen sebesar 947 jiwa/km², dengan Kecamatan Kebumen merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 2.867 jiwa/km² dan Kecamatan Sadang merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 351 jiwa/km².
Seperti halnya daerah-daerah di Indonesia yang mempunyai latar belakang kultur budaya dan sejarah yang berbeda-beda, Kabupetan Kebumen memiliki sejarah tersendiri yaitu berdiri Kabupaten Kebumen dimana maksud yang dikandung untuk memberikan rasa bangga dan memiliki bagi warga masyarakat Kabupaten Kebumen yang selanjutnya dapat menumbuh kembangkan potensi-potensi yang ada sehingga dapat memajukan pembangunan di segala bidang . Sejarah awal mulanya adanya Kebumen tidak dapat dipisahkan dengan sejarah Mataram Islam. Hal ini disebabkan adanya beberapa keterkaitan peristiwa yang ada dan dialami Mataram membawa pengaruh bagi terbentuknya Kebumen yang masih didalam lingkup kerajaan Mataram. Di dalam struktur kekuasaan Mataram lokasi Kebumen termasuk di daerah Manca Negara Kulon ( wilayah Kademangan Karanglo ) dan masih dibawah Mataram. Berdasarkan Perda Kab. Kebumen nomor 1 tahun 1990 tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten kebumen dan beberapa sumber lainnya dapat diketahui latar belakang berdirinya Kabupaten kebumen ada 3 versi yang salah satu versinya dimana asal mula nama Kebumen adalah adanya tokoh KYAI. PANGERAN BUMIDIRJA. Beliau adalah bangsawan ulama dari Mataram, adik Sultan Agung Hanyokro Kusumo. Ia dikenal sebagai penasihat raja, yang berani menyampaikan apa yang benar itu benar dan apa yang salah itu salah. Kyai P Bumidirjo sering memperingatkan raja bila sudah melanggar batas-batas keadilan dan kebenaran. Ia berpegang pada prinsip : agar raja adil dan bijaksana. Disamping itu juga ia sangat kasih dan sayang kepada rakyat kecil. Kyai P Bumidirjo memberanikan diri memperingatkan keponakannya, yaitu Sunan Amangkurat I. Karena sunan ini sudah melanggar paugeran keadilan dan bertindak keras dan kejam. Bahkan berkompromi dengan VOC (Belanda) dan memusuhi bangsawan ,ulama dan rakyatnya. Peringatan tersebut membuat kemarahan Sunan Amangkurat I dan direncanakan akan dibunuh, karena menghalangi hukum qishos terhadap Kyai P Pekik dan keluarganya ( mertuanya sendiri ). Untuk menghadapi hal itu, Kyai P Bumidirjo lebih baik pergi meloloskan diri dari kungkungan Sunan Amangkurat I. Dalam perjalanan ia tidak memakai nama bangsawan, namun memakai nama Kyai Bumi saja. Kyai P Bumidirjo sampai ke Panjer dan mendapat hadiah tanah di sebelah utara kelok sungai Lukulo, pada tahun 1670. Pada tahun itu juga dibangun padepokan/pondok yang kemudian dikenal dengan nama daerah Ki bumi atau Ki-Bumi-An, menjadi KEBUMEN. Oleh karena itu bila lahirnya Kebumen diambil dari segi nama, maka versi Kyai Bumidirjo yang dapat dipakai dan mengingat latar belakang peristiwanya tanggal 26 Juni 1677. Berdasarkan bukti-bukti sejarah bahwa Kebumen berasal dari kata Bumi, nama sebutan bagi P Kyai Bumidirjo , mendapat awalan Ke dan akhiran an yang menyatakan tempat. Hal itu berarti Kabumen mula mula adalah tempat tinggal P Bumidirjo. Di dalam perjalanan sejarah Indonesia pada saat dipegang Pemerintah Hindia Belanda telah terjadi pasang surut dalam pengadaan dan pelaksanaan belanja negara , keadaan demikian memuncak sampai klimaksnya sekitar tahun 1930. Salah satu perwujudan pengetatan anggaran belanja negara itu adalah penyederhanaan tata pemerintahan dengan penggabungan daerah-daerah Kabupaten (regentschaap) . Demikian pula halnya dengan Kabupaten Karanganyar dan Kebupaten Kebumen telah mengalami penggabungan menjadi satu daerah Kabupaten menjadi Kabupaten Kebumen. Surat keputusan tentang penggabungan kedua daerah ini tercatat dalam lembaran negara Hindia Belanda tahun 1935 nomor 629. Dengan ditetapkannya Surat Keputusan tersebut maka Surat Keputusan terdahulu tanggal 21 juli 1929 nomor 253 artikel nomor 121 yang berisi penetapan daerah Kabupaten Kebumen dinyatakan dicabut atau tidak berlaku lagi. Ketetapan baru tersebut telah mendapat persetujuan Majelis Hindia Belanda dan Perwakilan Rakyat (Volksraad). Sebagai akibat ditetapkannya Surat Keputusan tersebut maka luas wilayah Kabupaten Kebumen yang baru yaitu : Kutowingun, Ambal, Karanganyar dan Kebumen. Dengan demikian Surat Keputusan Gubernur Jendral De Jonge Nomor 3 tertanggal 31 Desember 1935 dan mulai berlaku tanggal 1 Januari 1936 dan sampai saat ini tidak berubah .Sampai sekarang Kabupaten Kebumen telah memiliki Tumenggung/Adipati/Bupati sudah sampai 29 kali.
Tak terasa sudah, kini Pemerintah Kabupaten Kebumen genap berusia 78 tahun. Usia yang sudah cukup matang dengan mampu menorehkan prestasi-prestasi dimana yang terbaru antara lain adalah Pemkab Kebumen meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama dua kali berturut-turut, Peringkat Pertama Penghargaan untuk Kategori Pemda Terbaik dalam Keterbukaan Informasi Anggaran Publik (Award Transparansi) dari Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra), dan dalam hal pencapaian pembangunan di bidang teknologi informasi dan komunikasi Kabupaten Kebumen meraih penghargaan Information Communication Technology (ICT) Pura 2013. Selama tiga tahun terakhir juga, iklim investasi oleh pihak swasta di Kebumen cukup membaik. Hal itu terlihat dari nilai investasi yang ditanamkan terus meningkat. Merujuk data Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (KPPT-PM) Kebumen, total investasi yang ditanamkan sebesar Rp 1,179 triliun. Sedangkan khusus tahun 2013, hingga teriwulan ketiga, investasi mencapai Rp 171,26 miliar. Angka tersebut tumbuh 18,02% dibanding tahun 2012 yakni Rp 145,11 miliar. Dalam apresiai terhadap peran serta keberadaan anak-anak, Kabupaten Kebumen juga telah membuahkan prestasi sebagai Kota Layak Anak (KLA). Dan sebagai Kabupaten yang terkenal dengan eksotika lautnya dan memiliki garis pantai yang panjang, pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Logending juga ikut meramaikan keberhasilan Pemkab Kebumen dalam memberdayakan potensi yang ada di wilayahnya. Juga rencana menjadikan Kabupaten Kebumen sebagai Kawasan Mina Politan, adalah wujud dan peran sector kelautan dan perikanan dalam pembangunan Kabupaten Kebumen. Dan masih banyak lagi potensi serta prestasi lain yang ditorehkan Pemkab Kebumen berkat dukungan warga dan masyarakat Kebumen tentunya.
Dengan mengusung tema “Dengan Semangat Hari jadi ke-78 Kabupaten Kebumen Kita Tingkatkan Revitalisasi Ekonomi Dengan Peningkatan Akses Pelayanan Dasar dalam rangka Percepatan Penanggulangan Kemiskinan” Peringatan Hari Jadi ke-78 Kabupaten Kebumen jauh lebih bermakna. Sekda Kebumen, H Adi Pandoyo,SH, M.Si dalam surat resminya Nomor 003.3/2480 tentang panduan Peringatan Hari Jadi ke 78 Kabupaten Kebumen menyebutkan sejumlah kegiatan digelar menyambut Hari jadi Kebumen ke 78 yang jatuh pada tanggal 1 Januari 2014 mendatang. Diawali dengan Upacara pembukaan rangkaian Hari Jadi ke 78 di alun-alun Kebumen ( 27/11) yang dilanjutkan dengan Lomba Pemilihan Dai Kecil (Pildacil) dan Khotmil Quran. Serangkaian cabang olahraga juga dilombakan dalam Peringatan Hari Jadi kali ini. Pelaksanaan Lomba pada tanggal 16-18 Desember 2013. Jenis lomba yang digelar yaitu Lomba Catur, Lomba Volly serta aneka Lomba Tradisional seperti Egrang, Dagongan dan Lomba Terompah panjang dengan peserta para pelajar. Jenis Olahraga lainnya berupa jalan sehat bertempat di alun-alun Kebumen pada tanggal 29 Desember 2013 yang dirangkai dengan Festival makanan tradisional. Tak hanya kegiatan olahraga, kegiatan sosial juga digelar. Hal ini untuk lebih meningkatan kesetiakawanan social warga masyarakat Kebumen tentunya. Antara lain Pasar murah pada tanggal 20 Desember 2013 bertempat di Kelurahan Kebumen dan Donor Darah di Gedung Setda pada 26 Desember 2013. Tak kalah menarik, kegiatan lainnya berupa Event Nasional Trabas Trail Tingkat Asia "Kebumen One Day Adventure Enduro". Para peserta trabas trail akan diajak menikmati keindahan alam Kebumen dengan menyusuri jalan-jalan pedesaan di Kebumen. Event yang rencananya digelar pada tanggal 22 Desember 2013 pada pukul 08.00 Wib tersebut akan mengambil start alun-alun Kebumen. Selanjutnya pada tanggal 24 Desember di pendopo Bupati digelar Semaan Al Quran dan Khataman sekaligus tasyakuran. Serta Kebumen Expo yang diikuti Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan pihak swasta yang menampilkan produk-produk unggulannya dari tanggal 26 Desember 2013 hingga 2 Januari 2014 di gedung Pertemuan Setda Kebumen. Seperti peringatan Hari Jadi Kebumen di tahun tahun sebelumnya, serangkaian kegiatan seni dan budaya juga turut meriahkan HUT Kebumen kali ini. Seperti Festival Seni tradisi yang berlangsung di alun-alun Kebumen pada 27 Desember 2013. Dalam kesempatan tersebut ditampilkan berbagai kesenian dan tradisi di Kabupaten Kebumen. Acara berlangsung sehari penuh, dari pukuil 08.00 - 21,00 Wib. Kegiatan lainnya adalah Festival Dalang pada tanggal 28 Desember 2013 dan Panggung Hiburan Rakyat pada 29 Desember 2013. Kebumen Batik Carnival yang menampilkan salah satu kebanggaan Kebumen, batik tulis Kebumen, nampaknya juga  ditampilkan dalam Peringatan Hari Jadi Kebumen kali ini. Dengan tajuk Kebumen Batik Carnival, Pemkab Kebumen  menyajikan sebuah pagelaran busana yang dirancang oleh peserta rancang Busana Batik Kebumen. Dalam kesempatan tersebut juga dimunculkan berbagai desain batik klasik Kebumen. Dan ini mampu membuktikan karya local/daerah pun tidak kalah menarik dengan produk luar. Dan juga lebih mengenalkan generasi muda pada keindahan batik dan cinta produk local. Kebumen Batik Carnival berlangsung pada tanggal 30 Desember 2013, dengan area panggung di sepanjang jalan depan pendopo rumah dinas Bupati Kebumen. Masih dalam hari yang sama, juga digelar kirab dan parade pawai budaya yang menampilkana kreasi  dan kesenian khas masing-masing. Kirab diikuti oleh Bupati Forkominda dan para pejabat di lingkungan Pemkab Kebumen. Sedangkan pawai budaya diikuti seluruh unsur masyarakat. Kirab dengan berjalan kaki tersebut mengambil start dan finish alun-alun Kebumen. Sedangkan malam harinya digelar pentas kethoprak. Rangkaian kegiatan selanjutnya adalah ziarah ke Taman Makam pahlawan pada tanggal 31 Desember 2013. Sementara pada malam tahun Baru, masyarakat Kebumen dihibur pesta Kembang Api dan pentas seni wayang kulit di alun-alun Kebumen. Dan pada pagi harinya, tepat tanggal 1 Januari 2014 dilaksanakan Upacara Bendera dalam rangka Hari Jadi Ke 78 Kabupaten Kebumen . Dan sebagai puncak acara sekaligus penutupan rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi ke 78 akan digelar Pengajian Akbar pada tanggal 10 Januari 2014 nanti bertempat di alun-alun Kebumen. Selain itu, untuk lebih memeriahkan suasana, masyarakat diminta untuk memasang bendera hias, umbul-umbul, layur dan lampu hias dari tanggal 20 Desember 2013 sampai dengan tanggal 15 Januari 2013 dan  mengibarkan Bendera merah putih satu tiang penuh pada tanggal 1 Januari 2014 dari pukul 06.00 - 18.00 Wib. Penulis memberikan acungan jempol dan apresiasi penuh untuk masyarakat Kebumen atas partisipasinya juga yang senantiasa menjaga terciptanya suasana yang kondusif dan senantiasa berkoordinasi dengan aparat pengamanan, sehingga penyelenggaraan Peringatan Hari jadi ke 78 Kabupaten Kebumen berjalan dengan hikmat, tertib dan meriah. Karena memang peran kita sebagai warga dan masyarakat Kebumen dalam mewujudkan apa yang kita cita-citakan adalah mutlak.
Meski Predikat sebagai kabupaten termiskin nomor dua se-Jateng membuat miris dan nelangsa hati kita, tetap lah jadikanlah itu sebagai cambuk dan pelecut untuk bangkit dan maju. Karena memang menghadapi suatu permasalahan, diperlukan perencanaan yang sempurna untuk mengantisipasinya tanpa melupakan hal-hal dasar yang justru berperan besar. Dan sudah seharusnya dengan potensi wilayah Kabupaten Kebumen yang melimpah kita dapat  mengambil manfaat yang besar. Tetapi perlu disadari, rencana yang hanya berpaku pada pola pikir semu dan kaku maka akan sulit merealisasikannya. Oleh karena itu diperlukan fleksibiltas berpikir dan bertindak serta kontribusi serta kesadaran semua pihak tentunya. Karena hanya kita yang mampu merubah nasib kita sendiri. Masih maukah kita tertinggal ????? hanya kita yang bisa menjawabnya.

Selamat Ulang Tahun ke-78 Kabupaten Kebumen…. Jayalah selalu. Tinggalkan Kemiskinan dan Songsong Kemakmuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar