Selasa, 26 Maret 2013


TEMU KOORDINASI PENYULUH PERIKANAN KABUPATEN KEBUMEN, PURWOREJO, BANJARNEGARA, PURBALINGGA, DAN CILACAP SEBAGAI AJANG MEMPERERAT JIWA CORSA PENYULUH PERIKANAN

Temu koordinasi merupakan ajang pertemuan untuk koordinasi dan menyatukan pemahaman serta persepsi untuk menggapai satu tujuan bersama agar pelaksanaan penyuluhan perikanan dapat berjalan. Selain itu pula untuk membahas masalah, hambatan dan halangan dalam pelaksanaan tugas serta mencari solusi dan jalan keluar yang terbaik tentunya. 


Hal inilah yang mendasari dan menjadi pedoman Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah mengadakan dan menyelenggarakan Temu Koordinasi Penyuluh Perikanan Kabupaten Kebumen, Purworejo, Banjarnegara, Purbalingga dan Cilacap pada Selasa, 26 Maret 2013 di ruang aula Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Kebumen Jl. Arungbinang No. 21 Kebumen. Selain mengundang penyuluh perikanan dari Kab. Kebumen, Purworejo, Banjarnegara, Purbalingga dan Cilacap.


Temu koordinasi ini juga menghadirkan narasumber dari Koordinator Penyuluh Perikanan Wilayah Regional II, Bpk. Drs. Sumarno, MM beserta tim/Liasion Officer (LO), Ibu P. Wulandari, S.Pi dan Bpk. Akbar Zaelani, S.St. Pi.

       Hadir dalam acara ini sekitar 50 orang penyuluh perikanan yang terdiri dari 25 orang penyuluh perikanan (PNS & PPTK) dari Kab. Kebumen selaku tuan rumah, 2 orang penyuluh perikanan dari Kab. Purworejo, 8 orang penyuluh perikanan (PNS dan PPTK) dari Kab. Banjarnegara, 2 orang penyuluh perikanan dari Kab. Purbalingga dan 11 orang penyuluh perikanan dari Kab. Cilacap.
        Dengan diawali sambutan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Kebumen dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Kebumen, Bpk. Ir. Suto Hadi Andoyo, acara temu koordinasi dimulai. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi acara temu koordinasi ini sebagai ajang untuk lebih memantapkan langkah-langkah penyuluh perikanan. Dan untuk menguatkan semangat kerja penyuluh perikanan tentunya. Beliau juga berpesan dan memberikan tantangan kepada kita, mau dibawa kemana masa depan dan nasib penyuluh perikanan. Tentunya hanya kita sendiri yang mampu menjawab dan membuktikannya.
       Gambaran tentang penyuluh perikanan Kab. Kebumen diuraikan juga dengan jelas dalam sambutan Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Kebumen, Ibu Murtiningsih, A.Md selaku tuan rumah. Dimana untuk penyuluh perikanan Kab. Kebumen berjumlah 24 orang yang masih bernaung di Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) karena memang belum ada Bappeluh/BP4K. Dengan jumlah wilayah binaan 26 kecamatan seharusnya satu kecamatan mampu dicover satu orang penyuluh, namun karena ada beberapa penyuluh yang ditugaskan membantu pengelolaan TPI jadi realita dilapangan satu penyuluh ada yang merangkap 2 wilayah binaan/kecamatan. Namun dengan segala keterbatasan yang ada di wilayah, penyuluh perikanan di Kab. Kebumen tetap semangat melaksanakan tugasnya dalam membina pelaku utama. Hal ini dibuktikan dengan adanya pokdakan sejumlah 360 pokdakan, 60 poklahsar, dan 346 KUB/kelompok nelayan. Dan tetap optimis ke depannya penyuluh perikanan Kab. Kebumen akan semakin memantapkan langkahnya. “Dan berharap acara-acara temu koordinasi seperti ini bisa diagendakan secara kontinyu oleh Pusluh KP BPSDM KP Jakarta karena manfaatnya sangat besar dan mampu memberi motivasi dan semangat kepada penyuluh perikanan” ucapnya menutup sambutan.
    Dan pada acara inti yang dinanti-nanti oleh peserta, pengarahan dan pembinaan oleh Korwil Regional II Pusluh KP BPSDM KP Jakarta, Bpk. Drs. Sumarno, MM. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan banyak hal terkait permasalahan-permasalahan yang dihadapi para penyuluh perikanan di lapangan. Juga kondisi penyuluhan perikanan sekarang ini. Diharapkan seorang penyuluh mampu jadi ahli perikanan juga spesialis perikanan. Dan mampu juga menciptakan peluang kerja dengan berwirausaha tentunya. Karena masyarakat sekarang sebagai pelaku utama sudah sangat kritis dan pintar pemikirannya. Tidak cuma membutuhkan omong doang tapi butuh bukti real/konkrit. Contoh-contoh real keberhasilan penyuluh perikanan di daerah-daerah juga di informasikan, semua untuk lebih menggugah pikiran dan semangat penyuluh perikanan yang hadir. Karena memang, peluang hanya kita yang bisa menciptakan namun kita juga yang bisa menghilangkan/menggagalkannya. Dan tentu yang membahagiakan, informasi yang diberikan yang berkaitan dengan fasilitas-fasilitas penyuluhan perikanan baik sepeda motor atau alat ukur kualitas air yang akan diberikan. Diharapkan ini tidak hanya sekedar wacana diatas kertas saja, namun bisa terealisasikan secepatnya karena diakui atau tidak adanya fasilitas sangat mendukung kegiatan penyuluhan perikanan. 
         Dalam sesi Diskusi/Tanya Jawab, dibuka 2 termin dengan 3 orang penanya pada setiap terminnya. Penanya pada termin I ada 3 orang yaitu Bpk. Kuat (Penyuluh Perikanan PNS dari Kab. Cilacap), Sdr. Akhmad Abror (PPTK dari Kabupaten Banjarnegara), dan Ibu Sri Sunarti (Penyuluh Perikanan PNS dari Kabupaten Cilacap) yang mempertanyakan permasalahan belum adanya koordinasi antara Dinas dengan badan, belum terjalinnya komunikasi yang baik antara penyuluh perikanan PNS dengan PPTK, minimnya fasilitas-fasilitas penyuluhan dan sampai pada usulan demplot kewirausahaan untuk penyuluh perikanan supaya diadakan lagi untuk lebih dipercaya pelaku utama. Dan di termin II, 3 orang penanya yaitu Ibu Utami Agustiningsih (dari Kabupaten Cilacap), Bpk. Teguh (dari Kabupaten Kebumen) dan Bpk. Purwo (dari Kabupaten Banjarnegara) yang menanyakan permasalahan isu yang sedang santer sekarang ini tentang tunjangan fungsional penyuluh pertanian dan penyuluh kehutanan yang jauh lebih besar daripada penyuluh perikanan, mempertanyakan kelanjutan sertifikasi penyuluh perikanan, usulan penyuluh perikanan yang belum latihan dasar, alasan pengurangan jumlah tenaga PPTK, dan sampai pada usulan pemberian dana hibah PUMP pada kelompok masih banyak yang belum tepat sasaran
      Semua pertanyaan mampu dijawab dengan jelas dan akurat oleh narasumber, Bpk. Drs. Sumarno, MM dengan dilengkapi oleh tim Liasion Officer (LO). Applaus serta apresiasi tinggi untuk penyuluh perikanan yang hadir pada acara ini bisa dengan tertib dan seksama mengikuti acara dari awal sampai pada penutupan dan dengan seksama mendengarkan serta mengikuti semua pemaparan. Karena memang apa yang disampaikan dan diinformasikan sangat bermanfaat untuk kita para penyuluh perikanan. Kegiatan temu koordinasi ini ditutup dengan kunjungan lapangan ke Kelompok Pengolah dan Pemasaran Hasil Perikanan (Poklahsar) Ulam Jaya Desa Ungaran Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen dan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Darul Ulum Desa Jlegiwinangun Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen penerima bantuan dana hibah PUMP 2012.

Penulis berharap, temu koordinasi seperti ini masuk sebagai agenda kegiatan rutin Pusluh KP Jakarta. Karena dengan jumlah 24 penyuluh perikanan yang ada di Kab. Kebumen, masuk kategori layak untuk “dilirik” dan memang tentunya kami masih sangat membutuhkan arahan dan binaan untuk mampu menjadi penyuluh perikanan yang kompeten dan professional. 
Maju Terus Penyuluh Perikanan Indonesia !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar