TEMU
KOORDINASI PENYULUH PERIKANAN KABUPATEN KEBUMEN, PURWOREJO, BANJARNEGARA,
PURBALINGGA, DAN CILACAP SEBAGAI AJANG MEMPERERAT JIWA CORSA PENYULUH PERIKANAN
Temu koordinasi merupakan ajang
pertemuan untuk koordinasi dan menyatukan pemahaman serta persepsi untuk
menggapai satu tujuan bersama agar pelaksanaan penyuluhan perikanan dapat
berjalan. Selain itu pula untuk membahas masalah, hambatan dan halangan dalam
pelaksanaan tugas serta mencari solusi dan jalan keluar yang terbaik tentunya.
Hal inilah yang mendasari dan menjadi pedoman Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah mengadakan dan menyelenggarakan Temu Koordinasi Penyuluh Perikanan Kabupaten Kebumen, Purworejo, Banjarnegara, Purbalingga dan Cilacap pada Selasa, 26 Maret 2013 di ruang aula Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Kebumen Jl. Arungbinang No. 21 Kebumen. Selain mengundang penyuluh perikanan dari Kab. Kebumen, Purworejo, Banjarnegara, Purbalingga dan Cilacap.
Hal inilah yang mendasari dan menjadi pedoman Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah mengadakan dan menyelenggarakan Temu Koordinasi Penyuluh Perikanan Kabupaten Kebumen, Purworejo, Banjarnegara, Purbalingga dan Cilacap pada Selasa, 26 Maret 2013 di ruang aula Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Kebumen Jl. Arungbinang No. 21 Kebumen. Selain mengundang penyuluh perikanan dari Kab. Kebumen, Purworejo, Banjarnegara, Purbalingga dan Cilacap.
Temu koordinasi ini juga menghadirkan narasumber dari Koordinator Penyuluh Perikanan Wilayah Regional II, Bpk. Drs. Sumarno, MM beserta tim/Liasion Officer (LO), Ibu P. Wulandari, S.Pi dan Bpk. Akbar Zaelani, S.St. Pi.
Hadir dalam acara ini sekitar 50 orang penyuluh perikanan yang terdiri dari 25 orang penyuluh perikanan (PNS & PPTK) dari Kab. Kebumen selaku tuan rumah, 2 orang penyuluh perikanan dari Kab. Purworejo, 8 orang penyuluh perikanan (PNS dan PPTK) dari Kab. Banjarnegara, 2 orang penyuluh perikanan dari Kab. Purbalingga dan 11 orang penyuluh perikanan dari Kab. Cilacap.
Dengan diawali sambutan oleh
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Kebumen dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kab. Kebumen, Bpk. Ir. Suto Hadi Andoyo, acara temu koordinasi dimulai.
Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi acara temu koordinasi ini sebagai ajang
untuk lebih memantapkan langkah-langkah penyuluh perikanan. Dan untuk
menguatkan semangat kerja penyuluh perikanan tentunya. Beliau juga berpesan dan
memberikan tantangan kepada kita, mau dibawa kemana masa depan dan nasib
penyuluh perikanan. Tentunya hanya kita sendiri yang mampu menjawab dan
membuktikannya.
Gambaran tentang penyuluh
perikanan Kab. Kebumen diuraikan juga dengan jelas dalam sambutan Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Kebumen,
Ibu Murtiningsih, A.Md selaku tuan rumah. Dimana untuk penyuluh perikanan
Kab. Kebumen berjumlah 24 orang yang masih bernaung di Dinas Kelautan dan
Perikanan (Dinlutkan) karena memang belum ada Bappeluh/BP4K. Dengan jumlah
wilayah binaan 26 kecamatan seharusnya satu kecamatan mampu dicover satu orang
penyuluh, namun karena ada beberapa penyuluh yang ditugaskan membantu pengelolaan
TPI jadi realita dilapangan satu penyuluh ada yang merangkap 2 wilayah
binaan/kecamatan. Namun dengan segala keterbatasan yang ada di wilayah,
penyuluh perikanan di Kab. Kebumen tetap semangat melaksanakan tugasnya dalam
membina pelaku utama. Hal ini dibuktikan dengan adanya pokdakan sejumlah 360
pokdakan, 60 poklahsar, dan 346 KUB/kelompok nelayan. Dan tetap optimis ke
depannya penyuluh perikanan Kab. Kebumen akan semakin memantapkan langkahnya. “Dan
berharap acara-acara temu koordinasi seperti ini bisa diagendakan secara
kontinyu oleh Pusluh KP BPSDM KP Jakarta karena manfaatnya sangat besar dan
mampu memberi motivasi dan semangat kepada penyuluh perikanan” ucapnya menutup
sambutan.
Dan pada acara inti yang
dinanti-nanti oleh peserta, pengarahan dan pembinaan oleh Korwil Regional II
Pusluh KP BPSDM KP Jakarta, Bpk. Drs. Sumarno, MM. Dalam pemaparannya, beliau
menyampaikan banyak hal terkait permasalahan-permasalahan yang dihadapi para
penyuluh perikanan di lapangan. Juga kondisi penyuluhan perikanan sekarang ini.
Diharapkan seorang penyuluh mampu jadi ahli perikanan juga spesialis perikanan.
Dan mampu juga menciptakan peluang kerja dengan berwirausaha tentunya. Karena
masyarakat sekarang sebagai pelaku utama sudah sangat kritis dan pintar
pemikirannya. Tidak cuma membutuhkan omong doang tapi butuh bukti real/konkrit.
Contoh-contoh real keberhasilan penyuluh perikanan di daerah-daerah juga di
informasikan, semua untuk lebih menggugah pikiran dan semangat penyuluh
perikanan yang hadir. Karena memang, peluang hanya kita yang bisa menciptakan
namun kita juga yang bisa menghilangkan/menggagalkannya. Dan tentu yang
membahagiakan, informasi yang diberikan yang berkaitan dengan
fasilitas-fasilitas penyuluhan perikanan baik sepeda motor atau alat ukur
kualitas air yang akan diberikan. Diharapkan ini tidak hanya sekedar wacana
diatas kertas saja, namun bisa terealisasikan secepatnya karena diakui atau
tidak adanya fasilitas sangat mendukung kegiatan penyuluhan perikanan.
Dalam sesi Diskusi/Tanya Jawab,
dibuka 2 termin dengan 3 orang penanya pada setiap terminnya. Penanya pada
termin I ada 3 orang yaitu Bpk. Kuat (Penyuluh Perikanan PNS dari Kab.
Cilacap), Sdr. Akhmad Abror (PPTK dari Kabupaten Banjarnegara), dan Ibu Sri
Sunarti (Penyuluh Perikanan PNS dari Kabupaten Cilacap) yang mempertanyakan
permasalahan belum adanya koordinasi antara Dinas dengan badan, belum
terjalinnya komunikasi yang baik antara penyuluh perikanan PNS dengan PPTK,
minimnya fasilitas-fasilitas penyuluhan dan sampai pada usulan demplot
kewirausahaan untuk penyuluh perikanan supaya diadakan lagi untuk lebih
dipercaya pelaku utama. Dan di termin II, 3 orang penanya yaitu Ibu Utami
Agustiningsih (dari Kabupaten Cilacap), Bpk. Teguh (dari Kabupaten Kebumen) dan
Bpk. Purwo (dari Kabupaten Banjarnegara) yang menanyakan permasalahan isu yang
sedang santer sekarang ini tentang tunjangan fungsional penyuluh pertanian dan
penyuluh kehutanan yang jauh lebih besar daripada penyuluh perikanan,
mempertanyakan kelanjutan sertifikasi penyuluh perikanan, usulan penyuluh
perikanan yang belum latihan dasar, alasan pengurangan jumlah tenaga PPTK, dan
sampai pada usulan pemberian dana hibah PUMP pada kelompok masih banyak yang belum
tepat sasaran
Semua pertanyaan mampu dijawab
dengan jelas dan akurat oleh narasumber, Bpk. Drs. Sumarno, MM dengan
dilengkapi oleh tim Liasion Officer (LO). Applaus serta apresiasi tinggi untuk
penyuluh perikanan yang hadir pada acara ini bisa dengan tertib dan seksama
mengikuti acara dari awal sampai pada penutupan dan dengan seksama mendengarkan
serta mengikuti semua pemaparan. Karena memang apa yang disampaikan dan
diinformasikan sangat bermanfaat untuk kita para penyuluh perikanan. Kegiatan
temu koordinasi ini ditutup dengan kunjungan lapangan ke Kelompok Pengolah dan Pemasaran
Hasil Perikanan (Poklahsar) Ulam Jaya Desa Ungaran Kecamatan Kutowinangun
Kabupaten Kebumen dan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Darul Ulum Desa
Jlegiwinangun Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen penerima bantuan dana
hibah PUMP 2012.
Penulis berharap, temu koordinasi seperti ini masuk sebagai agenda kegiatan rutin Pusluh KP Jakarta. Karena dengan jumlah 24 penyuluh perikanan yang ada di Kab. Kebumen, masuk kategori layak untuk “dilirik” dan memang tentunya kami masih sangat membutuhkan arahan dan binaan untuk mampu menjadi penyuluh perikanan yang kompeten dan professional.
Maju
Terus Penyuluh Perikanan Indonesia !!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar